Buat kamu yang menjadi anak generasi 90’an pasti sudah tidak asing lagi dengan sebuah game lawas yang bernama Tetris alias Noto Boto. Tetris mulai terkenal dan mewabah dikalangan para gamers pada jaman tersebut setelah dirilis oleh Gameboy. Nah setelah sukses dirilis oleh Gameboy, game inipun mulai dirilis oleh perusahaan game yang lain seperti Nintendo, Playstation, Office Game dan juga perusahaan game yang lainnya.
Untuk memainkan game inipun sebetulnya sangatlah simpel guys, kamu cuma harus menyusun beberapa jumlah balok agar balok-balok tersebut bisa tersusun rapi sehingga balok tidak sampai menumpuk banyak.
Game ini juga termasuk dalam game permainan teka-teki bangunan dan bisa mengasah kemampuan otak dalam menyusun strategi menyusun balok. Biasanya sih game tetris dimainkan dengan sebuah perangkat game, seperti gameboy, nintendo, playstation, dan lain sebagainya.
Namun itu dulu guys, sekarang dengan semakin berkembangnya kemajuan teknologi game ini bisa dimainkan di sebuah gedung pencangkar langit yang mempunyai jumlah ratusan lantai, apa gak sangar tuh guys.
Lalu siapa ya yang punya ide buat maenin game tetris di gedung pencangkar langit? Namanya Mas Frank Lee, dia seorang profesor computer science dari Drexel University yang menjadi ketua sebuah tim yang berhasil menghack sistem pencahayaan LED gedung Cira Centre di Philadephia sana, sana itu lho deket enggok-enggokan Kantor Pos.
Acara tersebut sebagai bagian dari Philly Tech Week ke 29, sehingga orang yang ada disana bisa memainkan game tetris tersebut selama penyelenggaraan Philly Tech Week berlangung. Wah jika game tetris tersebut juga bisa dimainkan di salah satu gedung pencangkar langit yang ada di Indonesia tentu saja akan menjadi hal yang sangat luar biasa ya gaes, apakah ada hacker Indonesia yang berminat mengikuti langkah Frank Lee tersebut? 😀
Gambar: Tetris via Shutterstock