Sekian tahun tinggal di rantau dan jadi kaum urban, ternyata bosen juga, dan ada keinginan buat kembali ke desa. Lah, terus kerjaannya piye bero? Nah itu dia yang jadi penyebabnya. Secara sekarang kan banyak peluang di internet, kenapa ga manfaatin aja tuh banyak banyak peluang yang ada. Jikalau bero and sist punya income yang udah lumayan dan stabil dari internet, kalo boleh ane saranin sih, mending balik ke ndeso aja bero, lebih adem, ayem, ga macet, dan udaranya juga masih sejuk. Temen temen ane banyak loh, setelah sekian taun jadi urban, terus sering berkutat di Internet, sekarang mereka pada balik kampung, kerjanya ya itu, cuman ngenet, ngopi, tidur, momong anak, dan seterusnya. Sampe ada pepatah, profesi blogger di kampung tuh ibarat tampang ndeso tapi gaji direktur.
Postingan ini bukan tanpa alasan, sebabe saya udah coba browsing mengenai peluang jadi blogger dan hidup di kampung. Kalo udah berbicara mengenai teknologi, khususnya nyari duit di internet, sepertinya di kota atau di desa ga jadi masalah bero, secara sekarang kan jaringan ngenet yang ditawarken oleh para operator seluler udah merambah ke kampung kampung.
Jika kita pinter pinter memanfaatkan peluang ini, maka bukan tidak mungkin sekian taun yang akan datang urbanisasi bisa ditekan, namun ya itu, harus dirubah dulu mindset nya.Apa sih enaknya hidup dikampung daripada hidup di kota? Mungkin ini nih alasannya.
Jalanan di kampung masih sejuk dan tidak macet ( renungkan dan bandingkan )
Jalanan di Kota besar macem Jakarte
Sungai di kampung masih jernih, segar, dan bisa buat masak
Sungai di kota besar kayak gini nih bero
Dari beberapa perbandingan gambar diatas, bagi para pebisnis Internet yang udah mapan, kenapa ga balik ke kampung dan membangun desa, namun income tetep income kota. Banyak pebisnis internet saat ini mulai melirik untuk hidup tentram di kampung dengan tetap menjalankan profesi mereka di internet.
Yang jelas, lebih enak, nikmat, ga nambah nambahin urban tiap taun, ga macet, bisa angon wedhus tiap hari, nyari belut, wahhhhh, enaak, enaak, enaakkkk.