Buat mas bero and sist, mungkin masih pada inget kan dengan kasus diretasnya Sony Pictures beberapa waktu yang lalu. Kondisi tersebut ternyata memunculkan spekulasi, bahwa peretasnya berasal dari Korea Utara. Seperti kita ketahui bersama bahwa ternyata pangkal dari diretasnya Sony Pictures tersebut karena produsen film tersebut membuat sebuah film yang cukup sensitive, yaitu film yang berkaitan dengan peristiwa yang menimpa petinggi dari Negara tersebut. Nama filmnya adalah “The Interview“.
Namun disini kita tidak ingin membahas lebih jauh mengapa Sony Pictures sampai diretas, terus apa motivasi dari hacker tersebut, dan sebagainya. Mungkin buat mas bero yang belum sempat nyaksiin film tersebut, pasti dech akan nyari nyari, baik melalui media online seperti youtube, atau bisa juga melalui aplikasi Android. Berkaitan dengan kondisi tersebut, dimana sampai saat ini film tersebut masih banyak yang nyari, terutama pada aplikasi Android, perlu diwaspadai, karena menurut review dari perusahaan antivirus McAfee, pada film tersebut, khususnya yang digunakan melalui fasilitas Android, ternyata sudah terinveksi oleh virus. Adapun virus itu sendiri namanya adalah Android/Badaccents.
Ketika mas bero atau sist ingin memindahkan film tersebut ke perangkat berbasis Android misalnya, maka virus tersebut dapat menginfeksi smartphone kamu, dan kemudian mengambil data data penting atau juga informasi perbankan. Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi tuh mas bero, ternyata saat ini virus tersebut telah menyerang beberapa bank di Korea Selatan.
Adanya virus di film tersebut tidak lepas dari peran hacker yang ingin memanfaatkan moment kontroversial dari film tersebut, karena ternyata sampai saat ini, The Interview masih menjadi salah satu film paling laris yang dimiliki oleh Sony. Buat mas bero and sist yang ga ingin kena dampak dari serangan virus tersebut, maka disarankan untuk menonton film tersebut di situs resmi, macem Google play, Youtube, atau iTunes.