Ini Dia Bahan Utama Balon Internet Google

NGONOO.com – Kemarin baru saja diumumkan kesepakatan antara Google dengan Kemkominfo dan tiga operator seluler Indonesia untuk memulai pengujian balon internet Google atau yang sering disebut Project Loon di Indonesia. Dan rencananya balon internet Google tersebut akan mulai mengudara di tanah air kita pada tahun 2016 mendatang.

Bro n sest mungkin penasaran ya, gimana sih bentuk balon Google ini? Seperti balon udara? atau malah seperti balon ulang tahun?

loon google
Penampakan Project Loon Google

Nah Balon internet dari Project Loon ini tentu aja berbeda dari balon udara maupun balon ulang tahun pada umumnya yang mudah menyusut atau diledakan hanya dengan tusukan jarum gaes. Loon buatan Googe ini adalah balon yang ga biasa.

Balon ini memiliki bagian yang mampu menampung udara alias bisa ditiup yang bernama balloon envelope (sampul balon). Bagian sampul ini terbuat dari lembaran plastik polyethylene yang ringan dan fleksibel namun kuat.

Dikutip dari publikasi resmi Google, jika dalam keadaan digembungkan, ukuran lebar sampul balon Loon mencapai 15 meter dengan tinggi 12 meter. Sampul ini sifatnya kritis, sebab ia yang membuat balon bisa bertahan selama 100 hari di stratosfer.

project loon 2

Pada lapisan stratosfer sendiri secara teknis memiliki tekanan udara 1 persen lebih rendah dari permukaan laut dan proteksi akan radiasi sinar matahari cukup rendah lengkap dengan perubahan suhu yang dramatis yang mampu mencapai minus 80 derajat Celsius.

Angin di stratosfer sifatnya berlapis-lapis, di mana tiap lapisannya memiliki variasi kecepatan dan arah. Nah, dengan bergerak bersama angin, balon Loon dirancang agar bisa membentuk satu jaringan komunikasi yang besar.

Pihak Google pun mengklaim bahwa balon Loon sangat mampu memanfaatkan angin di stratosfer dan terbang secara aman di atas kondisi cuaca Bumi dan aktivitas pesawat terbang. Lalu ketika Loon hendak dibawa kembali ke Bumi, gas dilepaskan dari sampul agar Loon bisa turun dalam posisi yang terkendali dengan bantuan parasut yang disematkan di atasnya.

Project Loon pertama kali diinkubasi oleh divisi Google X pada 2011 silam, lalu resmi diumumkan secara publik pada Juni 2013 lengkap dengan tujuan untuk membantu penyebaran internet kepada dua pertiga populasi dunia.

“Pada awal dibuat, balon internet ini bertahan lima, tujuh atau 10 hari. Sekarang kita telah memiliki balon yang mampu bertahan selama 187 hari,” ungkap Mike Cassidy, Vice President Project Loon.

Fungsi balon Loon sendiri seperti menara seluler yang mengangkasa di langit. Loon terbang di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian normalnya pesawat komersil berjalan, yaitu sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi.

Dengan adanya uji coba Project Loon ini diharapkan dapat membantu perusahaan telekomunikasi melebarkan jaringannya, jauh tinggi di angkasa, dan menyediakan konektivitas secara merata bahkan ke penjuru paling pelosok di Nusantara sekalipun.

via CNN

gambar balon via Shutterstock

Noviana Ayu

Noviana Ayu

Total posts created: 1159
S.Pd yang kurang Pd, mburuh di @dodolantas , suka mimik teh, seneng liat pemandangan, hobi mbaca brosur~

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *