Mars Ternyata Ga Cocok Untuk Manusia, Ini Penjelasan NASA

NGONOO.com – Belum lama ini pemberitaan sempat diramaikan dengan ditemukannya air di planet Mars oleh pihak NASA. Kabar tersebut tentu saja memunculkan berbagai macam reaksi dan spekulasi kalau suatu saat nanti planet merah tersebut akan bisa dihuni oleh manusia. Tapi ternyata gaes, NASA baru saja menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa Planet Mars tidaklah cocok dihuni oleh manusia.

Dalam laporan yang diterbitkan pada hari Kamis (05/11) kemarin, para peneliti NASA menjelaskan bahwa pada awalnya, Mars memiliki atmosfer dengan ketebalan yang sama atau bahkan lebih tebal dari atmosfer bumi.

Tetapi, selama 4,5 miliar tahun, atmosfer Mars terus terkikis dan udara yang ada di Mars perlahan bocor keluar. Hal inilah yang menjadikan kondisi di Mars menjadi seperti sekarang ini.

bada matahari di mars
Dampak Badai Matahari yang mengenai planet Mars via nasa.gov

Laporan terbaru dari tim Mars Atmosphere and Volatile Evolution (Maven) milik NASA menyebutkan, pengikisan atmosfer Mars akan menjadi semakin cepat saat badai matahari menghantam Mars.

Dulu sih matahari masih jauh lebih tidak stabil jika dibandingkan sekarang ini. Dan hal ini berarti, lebih banyak badai yang terjadi. Ketika badai terjadi, matahari juga memancarkan sinar ultraviolet yang lebih kuat. Kedua hal itulah yang menjadi penyebab dari terkikisnya atmosfer di Mars.

Dalam keadaan biasa, udara yang bocor di Mars memiliki laju aliran sebesar 100 gram per detik. Dalam sebuah badai matahari yang terjadi pada tanggal 8 Maret lalu, tercatat bahwa tingkat kebocoran udara di Mars meningkat hingga 10 – 20 kali lipat.

Jasper Halekas, profesor fisika dan astronomi dari University of Iowa dan juga bagian dari tim Maven, mengatakan bahwa energi yang menghantam atmosfer Mars dalam sebuah badai matahari sama dengan energi yang dihasilkan ledakan jutaan TNT dalam waktu satu jam.

“Sama seperti ledakan satu senjata nuklir yang besar per jam,” kata Halekas.

Badai matahari seperti ini tak terjadi setiap hari. Meskipun begitu, ia juga bukanlah sebuah kejadian yang jarang terjadi. Halekas menyebutkan, dalam satu tahun, badai matahari dapat terjadi sebanyak 2-3 kali. Dia membandingkan terkikisnya atmosfer Mars dengan erosi pantai. Pasir di pantai dapat terkikis oleh dua hal: ombak yang terjadi setiap hari atau tsunami yang sesekali terjadi. Halekas menyamakan badai matahari yang terjadi di Mars dengan tsunami.

Nah dengan memahami apa yang terjadi pada atmosfer Mars tersebut bisa jadi merupakan kunci untuk memahami juga bagaimana Mars pernah menjadi sebuah planet yang kemungkinan bisa ditinggali karena hangat dan memiliki danau atau bahkan laut di bagian utara planet. Namun ketika udara mulai menghilang dari Mars, air yang merupakan salah satu sumber kehidupan pun juga ikut menghilang. Jadi mungkin ini ya gaes yang membuat planet Mars ga cocok ditinggali manusia.

via metrotvnews

gambar planet Mars via Shutterstock

Noviana Ayu

Noviana Ayu

Total posts created: 1159
S.Pd yang kurang Pd, mburuh di @dodolantas , suka mimik teh, seneng liat pemandangan, hobi mbaca brosur~

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *