NGONOO.com – Maroko mungkin adalah sebuah negara yang kurang begitu dikenal namanya, ya karena negara yang terletak di ujung Afrika Utara ini termasuk negara yang kecil dengan luas area 446.550 km persegi, dan populasi 33 juta jiwa. Namun negara dengan ibukota Rabat ini sebentar lagi akan menjadi negara penghasil tenaga surya tersbesar di dunia
Saat ini Maroko sedang dalam tahap melakukan pembangunan raksasa, yaitu pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia di kota Ouarzazate, yang terletak di ujung gurun Sahara. Tempat yang pernah digunakan untuk syuting beberapa film Hollywood seperti “Lawrence of Arabia”, “Gladiator,” dan serial Tv “Game of Thrones.”
Proyek merupakan pembangunan empat pembangkit listrik yang saling terhubung, dan akan menyediakan tenaga untuk hampir setengah dari energi yang bisa diperbaharui di Maroko. Fase pertama proyek ini yang diberi nama Noor 1, dijadwalkan selesai pada akhir 2015 ini.
Noor 1 akan menggunakan teknologi Concentrating Solar Power (CSP) dengan 500.000 panel surya yang bisa menghasilkan tenaga hingga mencapai 160 megawatt (MW) di area 2.500 sampai 3.000 hektar, dan akan memakan biaya 7 milyar dirham atau USD 713 juta (Rp 9,6 triliun). Seluruh proyek diestimasikan bernilai USD 9 miliar (Rp 121 triliun), dan memiliki kemampuan memproduksi sekitar 2.000 MW tenaga matahari bersih.
Proyek ini dipegang oleh pengembang asal Saudi ACWA power yang memenangkan kontrak membangun Noor 1 pada tahun 2013 lalu. Sebuah grup teknologi dan pembangunan kemudian memenangkan kontrak untuk membangun tahap proyek selanjutnya, yang akan dinamai Noor 2 dan Noor 3. Pendanaan proyek besar ini dilakukan oleh World Bank, African Development Bank dan European Development Bank.
Sebagai negara kecil, Maroko memiliki persediaan minyak dan gas terbatas, dan mengimpor sebagian besar energi yang dibutuhkan dari negara lain, yang tentunya membutuhkan biaya besar. Inilah yang mendorong negara itu memanfaatkan apa yang mereka punya, yaitu iklim yang panas dan letak negaranya yang kaya akan limpahan sinar matahari.
Menteri lingkungan Maroko, Hakima el-Haite, menyatakan bahwa Maroko mengimpor 94 energi dalam bentuk bahan bakar fosil dari negara lain. “Kami juga menggunakan bahan bakar fosil bersubsidi yang biayanya besar, sehingga saat mendengar mengenai potensi energi matahari, kami berpikir; kenapa tidak?” ungkap Hakima.
Proyek Noor 2 dan Noor 3 sendiri akan selesai pada 2017. Teknisi menyatakan pembangkit listrik memiliki kemampuan menampung energi selama 8 jam, memungkinkan produksi energi matahari 24/7. Dan setelah proyek selesai, Maroko akan mulai mengekspor energi tersebut ke wilayah Eropa.
via The Guardian
Gambar panel tenaga surya via Shutterstock
wowwow maroko idolaku
Buzet.. diliat dari pic-nya kayak itu proyek gak main2..
maroko aja bisa, indonesia jangan mau kalah dong…