NGONOO.com – Acara puncak perhelatan tahunan ajang kecantikan dunia, Miss Universe yang digelar di Las Vegas, AS pada 20 Desember 2015 lalu rupanya cukup menghebohkan media internasional. Pasalnya pada saat pengumuman pemenang, sang pembawa acara, Steve Harvey salah menyebut pemenang Miss Universe 2015. Harvey menyebut nama Miss Colombia, Ariadna Gutierrez sebagai pemenangnya, padahal seharusnya yang dinobatkan sebagai sebagai Miss Universe 2015 adalah Miss Filipina, Pia Alonzo Wurtzbach.
Mahkota yang sudah disematkan di kepala Miss Colombia, Ariadna Gutierrez pun akhirnya harus dipindahkan ke Miss Filipina, Pia Alonzo Wurtzbach setelah Steve Harvey mengakui kesalahannya dan meralat pemenang Miss Universe 2015. Hal tersebut tentu aja menuai berbagai tanggapan, terutama dari warga Colombia.
Seolah tak yakin kesalahan pengumuman tersebut murni kesalahan Steve Harvey, muncullah berbagai teori konspirasi di balik peristiwa ini. Raoul Martinez, pembaca berita TV di San Diego menulis di Facebook-nya, “Anda percaya dengan itu semua? Aku bukan penganut teori konspirasi, tapi aku merasa ada yang mencurigakan. Seperti sebuah rekayasa demi mencari publisitas agar semua orang membicarakan Miss Universe. Padahal biasanya (ayo bicara jujur soal ini sekarang!) tak ada satu pun yang peduli soal Miss Universe.”
Ya namanya juga teori konspirasi, pasti ya agak ga masuk akal y gaes dan tentu aja boleh dipercaya boleh enggak. Nah biar kamu tau apa aja konspirasi yang muncul yuk simak teori-teorinya berikut ini.
1. Adanya campur tangan Mafia?
Sejumlah warga Colombia yang tak terima dengan kejadian ini pun meluapkan perasaan mereka di dunia maya. Salah satunya mengatakan bahwa ada ‘kekuatan besar’ yanga ada di balik semua ini. “Mafia ada di mana pun. Mereka mencuri gelar itu,” kata Efrain Salinas, dari Bogota. “Setelah memenangkan gelar Miss Universe tahun lalu, kami adalah sumbernya ratu kecantikan. Tak ada yang rela kami menang lagi.”
2. Teleprompter
Seperti dilaporkan Independent, penampakan kartu pemenang yang dipegang Harvey, yang menurut dia adalah bukti bahwa ia salah menyebut pemenang, makin membuat orang curiga. “Tak sulit untuk membaca isi kartu itu,” kata pengguna Twitter Shierinna Bernan.
Sebelumnya, dikabarkan akun Snapchat Miss Universe menyebut bahwa teleprompter menayangkan kalimat, “Miss Universe — Colombia”. Namun, teori tersebut dibantah Miss Universe Australia Monika Radulovic yang mengaku terkejut saat Harvey mengumumkan Miss Columbia sebagai pemenang. “Padahal, kami melihat di teleprompter ‘Miss Filipina, silakan berjalan untuk kali pertamanya (sebagai Miss Universe).”
3. Keterlibatan Donald Trump
Kandidat presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ikut buka suara. Sembari mengaku ‘sedih’ atas apa yang terjadi, ia menggarisbawahi bahwa hal itu tak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
“Aku menjual (kompetisi Miss Universe) 6 bulan lalu dengan harga yang memecahkan rekor,” kata dia. “(Sebelumnya) itu tak akan terjadi.”
‘Drama’ menimpa Miss Universe sebelumnya saat Trump menjual kontesnya itu ke WME/IMG. NBC, yang sebelumnya menayangkan ajang kecantikan tersebut, memutuskan hubungan dengan pengusaha nyentrik itu setelah pernyataannya yang kontroversial soal imigran. Namun, sejumlah pihak mempertanyakan catatan penjualan itu dan menuding Trump sebagai pihak yang diduga memicu skandal.
4. Untuk mendongkrak rating Miss Universe
Fakta menyebut Miss Universe bukan pemikat rating yang besar. Tahun lalu, ajang tersebut menyedot perhatian 7,6 juta pemirsa, jumlah tersebut adalah yang tertinggi yang berhasil diraup acara itu selama satu dekade.
Dan penayangan pada Minggu malam pada Desember, 5 hari sebelum Natal, bukan waktu yang ideal untuk menayangkan program apa pun, kecuali acara American football. Namun, kenyataannya, kontes kecantikan yang kali pertama ditayangkan Fox itu berhasil. Sukses besar!
“Aku tak percaya dengan teori konspirasi, namun ini adalah tayangan Miss Universe pertama yang paling menarik perhatian,” kata pengguna Twitter, @EastAdvocate. Akhirnya ada hal yang diingat dari ajang Miss Universe…
Namun, tak semua langsung menuding teori konspirasi itu. Penyiar radio Amerika Serikat, Michael Smerconish, melakukan jajak pendapat di situsnya. Hasilnya, seperti dikutip dari BBC, 79 responden persen yakin itu bukan rekayasa.
https://www.youtube.com/watch?v=nmqAjr0xs04
via liputan6