ASUS telah merilis seri ZenFone 3 di Indonesia pada bulan September 2016, beruntung Tim NGONOO bisa menyaksikan langsung peluncurannya dan merasakan ZenFone 3 saat itu juga. Setelah sukses dengan seri ZenFone 2, ASUS jelas ingin meningkatkan prestasinya dong, konon sekarang ASUS sudah menduduki posisi kedua untuk pasar smartphone di Indonesia, padahal ASUS belum lama terjun di dunia per-smartphone-an.
Nah, setelah menggunakannya hampir sebulan, sekarang saatnya saya menceritakan pengalaman saya menggunakan ZenFone 3 atau bahasa kecenya review. Seri yang saya gunakan adalah ZenFone 3 ZE520KL, ini adalah seri ZenFone yang standar, di atasnya ada ZenFone 3 Ultra dan ZenFone 3 Deluxe, sedangkan di bawahnya ada ZenFone 3 Laser dan ZenFone 3 Max.
Sebelumnya, silakan simak spesifikasi hardware ZenFone 3 ZE520KL berikut ini, siapa tau kamu mau coba bandingkan dengan smartphone yang kamu miliki sekarang.
Warna | Sapphire Black/Moonlight White/Shimmer Gold |
Layar | 5.2-inch FHD(1920×1080) IPS display 75.6% screen-to-body ratio 600nits brightness Bluelight Filter for Eye Care Corning® Gorilla® Glass2.5D contoured 178˚wide-viewing angle |
CPU | 64-bit Qualcomm® Octa-Core ProcessorSnapdragon™ 625 @2.0Ghz |
GPU | Adreno™ 506 |
Storage | 32GB / 64GB + Micro SD Card up to2 TB |
Ram | 3GB / 4GB |
Konektivitas | 4G LTE Dual SIM card SIM 1: 2G/3G/4G Micro SIM Card SIM 2: 2G/3G/4G Nano SIM Card |
OS | Android 6.0 Marshmallow |
Kamera Belakang | 16MP Camera, f/2.0 aperture, 6 P Largan lens Auto Focus 0.03 second laser auto-focus 32 second long exposure 4-axis, 4 stops Optical Image Stabilization for steady photos Dual-LED real tone flash 4K video recording 3-axis Electronic Image Stabilization for shake-free videos |
Kamera Depan | 8MP Camera , f/2.0 aperture |
Baterai | 2650mAh (non-removable) |
Sensor | Accelerator, E-Compass, Gyroscope, Proximity sensor, Hall sensor, Ambient light sensor, RGB sensor, IR sensor, Fingerprint |
GPS | GPS, A-GPS, GLONASS, BDSS |
Berat | 144 g |
Dimensi | 146.87 x 73.98 x 7.69 mm |
Desain premium, mengkilap depan belakang
Begitu pertama kali melihat ZenFone 3 ini saya langsung semangat, karena ini benar-benar beda dari seri sebelumnya, biasanya di bagian depan ada logo ASUS-nya, nah sekarang nggak ada. Bikin makin penasaran kan kalau orang lihat.
Setelah memegangnya, hmm, yang membuat saya lega adalah ukuran layarnya masih dikisaran 5,2 inci. Ukuran ini menurut saya pas untuk kebanyakan orang Indonesia yang tentu tangannya lebih kecil kalau dibandingkan dengan tengan bule. Keuntungan lainnya adalah bisa nyaman masuk di kantong celana atau baju, apalagi saya gemuk, bukan gendut lho ya. 🙂
Bagian depan dan belakang mengkilap, tapi bukan sekedar kaca sembarangan, kaca yang dipasang adalah 2.5D Corning Gorilla Glass. Bagian sudut di tepinya juga melengkung, lebih nyaman digenggaman.
Untuk tombol-tombolnya, semuanya ditaruh di bagian kanan, lebih masuk akal sih daripada seri ZenFone 2 yang tombol powernya di bagian atas, untuk layar ukuran 5,5 inci saja sulit dijangkau. Sensor sidik jari ada di bagian belakang di bawah kamera, sangat terjangkau jari telunjuk atau tengah.
Di bagian bawah ada audio jack dan di bawah ada port USB, mic, dan speaker.
ZenFone 3 ini bentuk layarnya lebih melebar, jika dibandingkan dengan Xiaomi Mi 5 yang ukuran layarnya hampir sama, ZenFone 3 lebih lebar. Kekurangannya jadi agak susah dipegang dengan satu tangan waktu tiduran.
Layar padat piksel, wajah Dian Sastro tanpa cela
Dengan ukuran layar 5,2 inci, ZenFone 3 punya resolusi layar 1080×1920 piksel alias Full HD. Menurut GSMArena, layar ini punya kepadatan piksel 424 ppi, nah layar ini memungkinkan kamu buat menikmati foto-foto Dian Sastro tanpa harus khawatir pecah-pecah apalagi buram.
Satu lagi yang menurut saya sebuah peningkatan, yaitu fitur auto-brightness-nya, pada ZenFone 2 rasanya kurang bersahabat ketika ruangan agak gelap, maksud saya masih terlalu terang gitu. Kalau ZenFone 3 ini lebih pas ketika berada di tempat gelap dan tetap terbaca meskipun sedang berada di bawah sinar matahari langsung.
Multi-tasking sat-set bat-bet
Spesifikasi hardware dari ZenFone 3 ini sebenarnya nggak ada yang spesial, karena seri yang saya pakai ini bukan seri tertinggi. Chipset yang dipakai adalah Snapdragon 625, bukan 820 apalagi 821. Tapi saya merasakan kenyamanan luar biasa ketika menggunakan beberapa aplikasi dan harus berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Sat-set bat-bet kalau orang Jawa bilang, perpindahannya halus dan lancar jaya ketika menghandel belasan aplikasi.
FYI saja sih, Snapdragon ini adalah chipset octa-core (8 core) yang semuanya bisa berjalan pada frekuensi 2.0 GHz.
Dukungan RAM 3 GB dan GPU Adreno 506 tentu juga sangat mempengaruhi performa ZenFone 3.
Kamera bertabur fitur, penghilang jerawat paling ampuh
ZenFone 3 punya kamera yang oke punya, ya sesuai dong sama tagline-nya “Built for photography”. Di sisi hardware, smartphone ini punya kamera 16 MP, OIS, Laser Auto Focus, f/2.0 aperture, dan Sapphire lens protection.
Video
– Three-axis electronic image stabilizer (EIS)
– 4K
– slow motion
– time lapse
– EIS
Foto
– Four-axis optical image stabilizer (OIS)
– Manual mode
– HDR Pro
– Super Resolution
– Low light
– Depth of field
– GIF
– Smart remove
– QR Code
Dari sekian banyak fitur, menurut saya yang jarang banget ditemukan di aplikasi kamera lain adalah Manual Mode. Mode ini memungkinkan saya mengatur ISO, shutter speed, exposure value (EV), dan white balance. Nah, untuk shutter speed-nya, PixelMaster bisa diatur dari 1/50000s sampai 32s. Ini keren lho, dengan shutter speed sekencang itu kamu bisa memotret benda bergerak dan dengan kecepatan sampai 32s kamu bisa memotret bintang di langit malam.
Hasil kamera
Kamera belakang outdoor
Kamera belakang indoor
Kamera depan indoor
Fingerprint sensor secepat kilat
Fingerprint sensor atau sensor sidik jadi adalah salah satu fitur standar yang ada pada smartphone saat ini. Selain karena lebih aman, sensor sidik jari ini juga lebih cepat untuk membuka lockscreen dan bahkan bisa diintegrasikan untuk keamanan aplikasi.
Performa sensor sidik jarinya ZenFone 3 ini oke punya, jarang sekali meleset, cuma waktu keadaan nggak ideal saja sih melesetnya, seperti posisi tangan kurang pas atau jari kotor.
Sensor ini bisa digunakan untuk beberapa keperluan, bukan cuma untuk keamanan saja, tapi bisa juga buat menerima panggilan, membuka aplikasi kamera, dan dipakai sebagai tombol shutter kamera.
USB Type-C
Ini juga jadi ftur standar smartphone saat ini, generasi penerus dari port USB sebelumnya ini memang lebih fungsional, bisa dikonversi ke port apapun. Makanya ada laptop yang berani cuma memasang satu port USB Type-C.
Untuk pemakaian sehari-hari, USB Type-C lebih cepat untuk transfer data dan mengisi baterai. Selain itu port ini nggak bisa terbalik, karena dua sisinya sama.
Dual-SIM, Dual-4G
Senang rasanya ASUS masih mempertahankan fitur dual-SIM-nya, karena fitur ini sangat bermanfaat bagi pengguna di Indonesia. Betul? 😀 Apalagi dual-SIM-nya ZenFone ini memungkinkan kita untuk memasang kartu 4G di slot mana pun, karena keduanya mendukung 4G.
Memang nggak mungkin berjalan bersamaan dengan mode 4G, tapi sebagai pengguna jadi lebih nyaman, terutama pengguna penganut kartu perdana internet. 😀 Setiap kali habis kuota, kamu bisa dengan mudah mengganti kartu pada slot 1, sedangkan slot 2 tetap terisi kartu utama.
Slot 1 berukuran micro sedangkan slot 2 berukuran nano, kartu perdana biasanya tersedia ukuran micro. Nah, kan enak kalau gonta-ganti kartu di slot 1.
Oh iya, ZenFone 3 memakai dual-sim hybrid, jadi buat yang lebih memprioritaskan micro SD, maka harus rela hanya menggunakan 1 sim. Kecuali kamu berani coba mengakali biar bisa jalan semua. 🙂
Baterai sedang tapi tahan lama
Ukuran baterainya 2650 mAh, dengan kapasitas segitu ZenFone 3 bisa bertahan seharian untuk aktivitas sehari-hari. Aktivitas saya antara lain browsing, email, messenger (FB messenger dan WA), games (Clash Royale & Tahu Bulat), news reader, VPN, media sosial (FB, Twitter, Pinterest, Instagram, LinkedIn), mobile banking, aplikasi produktivitas (Dropbox, Paper, Analytics, WordPress, dll), banyak lah pokoknya dan saya termasuk tipe orang yang sebentar-sebentar buka smartphone. 🙂
Ketahanan baterai ZenFone 3 ini saya acungi jempol deh. 🙂 Mungkin karena chipset baru Snapdragon 625 yang memang diklaim bisa lebih irit daya 35%.
Android Marshmallow, semoga segera dapat Nougat
Pengguna smartphone Android sekarang semakin melek tentang update OS, beruntung ZenFone 3 ini bawaannya sudah pakai Android 6.0.1 Marshmallow dan semoga saja segera dapat update Android 7.0 Nougat. Ketika amin dan share agar permohonan ini segera terkabul. 🙂
Kesimpulan
Untuk kelas smartphone 4 jutaan, ZenFone 3 ini bisa jadi pilihan yang patut dipertimbangkan, berikut sekilas kelebihan ZenFone 3 ZE520KL:
- Desain elegan
- Kamera oke, fitur banyak
- Baterai tahan seharian
- Dual-SIM 4G
- Fingerprint sensor cepat
- Adem buat main game
- Kemungkinan besar dapat update Android 7.0 Nougat
- Garansi resmi, asal beli yang resmi. 😀