Tahun lalu mungkin jadi tahun terburuk buat Samsung, karena salah satu produk andalannya yang baru dirilis belum lama meledak di berbagai tempat. Yup, Galaxy Note7, kamu pasti juga tahu lah, bahkan banyak bandara mengeluarkan larangan membawa Note7 dalam penerbangan. Hal ini tentu membuat banyak pihak merasa penasaran, apalagi Samsung, yang punya produknya.
Setiap tahun Samsung merilis produk flagshipnya, untungnya tahun lalu Galaxy S7 nggak ada masalah, tapi kasus Note7 jelas berpengaruh pada kepercayaan pembeli dong. Nah, sebelum Samsung merilis Galaxy S8 dalam waktu dekat ini, mereka merilis hasil investigasi pada kasus Note7 yang baterainya menyebabkan ledakan yang cukup mengerikan.
Bayangkan saja, dari sekitar 3 juta unit Note7 yang terjual, 96% dikembalikan. Makanya dengan sigap Samsung langsung menghentikan produksinya. 🙁
Investigasi ini melibatkan 700 tenaga riset, lebih dari 200 ribu Note7, dan lebih dari 30 ribu baterai.
Ada dua jenis baterai, yaitu baterai A yang bawaan waktu beli, ini di-recall tahap pertama. Lalu baterai B adalah baterai yang dipasang pada Note 7 yang di-recall tahap kedua. Keduanya punya masalah yang berbeda.
Secara umum, berikut penyebab meledaknya baterai Note 7:
1. Baterai A: Kesalahan desain pada lengkungan sudut yang menyebabkan konslet. Selain itu kesalahan desain elektroda negatif dalam baterai juga memicu ledakan.
2. Baterai B: Lekukan pada elektroda posisif menekan bagian dalam sehingga menyebabkan kontak langsung antara lempeng positif dengan elektroda negatif. Beberapa baterai juga tidak ditemukan insulation tape yang berarti, tidak ada pemisah antara lempeng positif dengan pemisah antara bagian positif dan negatif.
https://www.youtube.com/watch?v=6s4uqr1serU
via Android Authority
sumber Samsung