Blockchain adalah nama yang sering disebut beberapa tahun terakhir, atau lebih khususnya cryptocurrency yang merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi blockchain, seperti Bitcoin, Ethereum, dan beberapa nama koin yang populer setahun terakhir. Mungkin kamu juga sudah jadi bagian dari hingar bingar cryptocurrency yang harganya sempat menggila pada akhir tahun 2017 lalu. Banyak orang kaya mendadak, banyak juga yang bangkrut. 😀
Jual-beli aset digital di situs exchange cuma salah satu aktivitas yang berhubungan dengan blockchain, karena sebenarnya teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan banyak permasalahan. Blockchain Cryptocurrency Talks & Networking atau singkatnya BCTN diselenggarakan untuk mengangkat bahasan teknologi blockchain agar lebih dipahami sebagai sebuah teknologi, bukan semata aset digital yang diperjualbelikan.
BCTN 1.0-AKAR berhasil dilaksanakan pada tanggal 6-7 Desember 2018 di Sahid Jaya Hotel & Convention Yogyakarta dengan mengundang banyak pembicara dari para praktisi, bahkan dari beberapa negara untuk membagikan wawasan yang lebih mendalam kepada para peserta. Tentu saja pembicaranya asik-asik dan bukan orang sembarangan dong, ditambah dengan sesi workshop untuk memperdalam lagi pembahasan tentang blockchain.
Tema yang diangkat pada acara ini adalah blockchain for grassroots, artinya dalam acara ini pembicara membahas tentang pemanfaatan teknologi blockchain untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang sering terjadi pada masyarakat awam di berbagai bidang, seperti pertanian, keuangan, dan sebagainya.
Ada 9 pembicara yang mengisi sesi Talks pada BCTN kali ini, antara lain:
1. Aji Kisworo, Product Manager di Qiscus
Bicara tentang Trondol Crypto Desktop Exchanger Apps dan hal teknis tentang blockchain.
2. Reza Primasatya, Indonesia Alibaba Cloud MVP
Pengembangan blockchain untuk sistem perbankan tradisional desa di Bali.
3. M. Reza Avesena, CTO Santara
Membangun Santara dan bagaimana santara telah membantu banyak SME menerapkan Blockchain dalam teknologinya.
4. Imam Rachmadi, Head of User Experience di Digiro.in
Membangun blockchain di PT. Pos Indonesia.
5. Iyan Waer, COO Swipecrypto
Blockchain untuk meningkatkan Privasi Data dan Perlindungan Data.
6. Regi Wahyu, CEO Hara
Bagaimana Hara berkontribusi pada masyarakat pertanian pedesaan secara global.
7. Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto
Tokocrypto sebagai salah satu Digital Asset Exchanger di Indonesia.
8. Sue Meng Chan, Sentinelchain
Mengatur CSR global dan dampaknya kepada masyarakat melalui Infocorp dan Sentinel Chain.
9. Wong Shin Tatt, Solution Architect NEM
Menyelesaikan masalah di masyarakat menggunakan teknologi dari NEM
Asik-asik kan? Acaranya berlangsung dari siang sampai malam dengan 500-an peserta yang hadir dari berbagai kalangan, dari mahasiswa sampai profesional.
BCTN 1.0-AKAR dipersembahkan oleh Hacklab.Rocks! dan Nakka bekerjasama dengan Indonesia Blockchain Society, Tokocrypto, DailySocial.id, Sahid Jogya Walk, dan Santara sebagai co-organizer. BCTN juga disponsori oleh Indigo Creative Nation, Alibaba Cloud, Asus, Gamatechno, Peruri, Bank Jateng, Kartaga, Biznet, dan Ngankring Apparel, sertan didukung oleh ADITIF (Asosiasi Digital Kreatif).
Banyak yang bilang blockchain adalah masa depan, layaknya internet di tahun 90-an. Saat ini blockchain memang belum banyak dinikmati oleh masyarakat, tapi seiring berjalannya waktu dan dukungan pemerintah, perusahaan, komunitas, dan masyarakatnya sendiri, akan banyak produk/layanan berbasis blockchain dalam beberapa tahun ke depan. Karena sekarang pun sudah mulai bermunculan produk nyatanya.