1 Syawal merupakan hari raya idul fitri dan sebagai tanda berakhirnya bulan ramadhan. Terdapat perbedaan dalam penetapan 1 Syawal tahun ini, yakni Muhammadiya menetapkan pada hari jum’at 21 April 2023, sedangkan pemerintah baru saja (pukul 19:15, 20 April 2023) menetapkan bahwasanya tanggal 1 Syawal jatuh pada tanggal 22 April 2023.
Tanggal 1 Syawal ditandai dengan diselenggarakannya Sholat Idul Fitri dan sebagai tanda berakhirnya bulan ramadhan.
Banyak harapan yang disampaikan oleh ketua umum Muhammadiyah Prof. Haedar Nasir bahwa perbedaan penetapan 1 Syawal hendaknya tidak dijadikan sebagai momentum untuk mempererat ukhuwah dan tidak memperlebar perbedaan. Dan pesan yang sama juga disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, bahwasanya tidak ada yang paling benar antara yang ber hari raya hari jum’at atau hari sabtu, semunya sama melakukannya pada tanggal 1 Syawal menurut apa yang mereka yakini yakni metode Hisab ataupun metode Rukhyat dalam menetepkan 1 Syawal.
Jadi pada tahun ini terdapat perbedaan antara penetepan 1 Syawal, yang berdampak pada perbedaan dalam merayakan hari raya idul fitri, yaitu pada tanggal 21 dan tanggal 22 April 2023.
Peredaan Rukyat dan Hisab
- Metode rukyat adalah metode menentukan awal bulan hijriyah dengan mengamati hilal secara langsung dengan mata telanjang melakukan pengamatan visibilitas hilal atau bulan sabit saat Matahari terbenam menjelang.
- Metode hisab adalah metode menentukan awal bulan hijriyah dengan perhitungan matematika. Hisab didasarkan pada perhitungan kalender bulan matahari dan bulan lunar. Para ahli hisab menghitung waktu shalat berdasarkan data astronomi dan kalender matematika.
