NGONOO.com – Halo gaes, sudah jatuh cinta hari ini? kata orang, kalau udah urusan cinta itu bisa lupa segalanya. Ibaratnya dunia milik berdua yang lain ngontrak, namun apakabar kalau yang dicintai itu game? terlepas dari apa yang dicintai, hubungan dua orang ini ( okay, saya mulai menyebut game = orang 😐 ) sama kayak hubungan cinta 2 manusia kok.
Saling berinteraksi, mencari pengalaman baru bersama kemudian menua bersama. Karena games pun sama kayak perempuan, ada banyak sekali games dengan masing-masing genre yang bikin kita menemukan hal-hal baru didalamnya. Sampai akhirnya saat sadar kita menghabiskan banyak waktu hanya untuk game saja. saya sih setuju istilah bahwa semua yang terlalu itu jatuhnya fana, dan itu hal yang nyata saat kita terlalu cinta sama game. Pernah dengar kan istilah jomblo lapuk yang berdalil: wanita = fana, nah kalau situ selo ibaratkan saja wanita itu game, dan itu cuma hal keduniawian, namun namanya juga manusia… hal duniawi yang dicari.
Dan terlepas dari wanita, game pun sekalinya dicintai menjadikan dirinya mesin waktu. Kita terlalu bahagia berada didalamnya dan saat selesai memainkan. Voila..! Kita melewatkan banyak waktu berinteraksi dengan orang sekitar. Memang benar saat kalian masih pemula, kalian yang memainkan game. Namun saat sudah menjadi pro, kalian yang dipermainkan game.
Satu hal yang pasti dari tujuan game itu diciptakan, untuk bersenang-senang namun banyak orang menyalahgunakannya sebagai alat candu dan setelah melewati segala apa yang kalian lakukan bersama games tersebut, mereka menganggap titel pro gamers itu salah satu pengorbanan yang pantas didapatkan walau entah kapan. Games cuma meminta satu hal saja yaitu bersenang-senanglah denganku, tapi gamers memberi mereka dengan seluruh waktu, seluruh uang, seluruh masa depan demi permintaan sang God of Games. Banyak sekali games yang mempunyai konsep menjadikan dirinya mesin waktu saat gamers mengenalnya. Salah satunya games MMO seperti RO yang memang dikonsep untuk dimainkan tanpa ada kata tamat atau GTA yang bertema open world sehingga kita bisa menciptakan misi atau membuat jalan cerita sendiri didalamnya.
Jadi, sudah pantaskah anda disebut sebagai hardcore gamers? 🙂
gambar gamer via shutterstock