Motorola telah resmi dimiliki oleh Lenovo, untungnya seri Moto tetap dilanjutkan, setelah muncul Moto Z di luar sana, sekarang giliran Moto e3 Power yang dirilis di pasaran. Sejujurnya saya adalah salah satu fans dari seri Moto sejak kemunculan pertama kali di tahun 2013, generasi pertama dari Moto G dan Moto X adalah salah satu smartphone terbaik yang pernah ada. Nggak heran kalau Moto G jadi produk paling laris sepanjang sejarah penjualan Motorola waktu itu.
Nah, kali ini saya berkesempatan untuk mencoba Moto e3 Power, FYI aja, ada juga yang Moto e3 (tanpa Power) yang sudah meluncur duluan. Moto e3 Power dirancang khusus untuk pasar Asia yang konon suka dengan baterai besar dan dual-SIM. 😀
Moto e3 Power bisa kamu dapatkan dengan harga sekitar 1,8 juta, ini berarti kalau dilihat dari harganya, maka Moto e3 Power disiapkan untuk bersaing dengan smartphone low-end lainnya. Seperti apa performanya? Berikut pengalaman saya dalam menggunakan Moto e3 Power selama kurang lebih 2 minggu.
Spesifikasi Moto e3 Power
Warna | Hitam/Putih |
Layar | 5 inci 720p HD (1280×720) 294 ppi |
CPU | MT6735p quad-core 1.0GHz processor 64-bit |
GPU | Mali T720 GPU (MP1 550MHz) |
Storage | 16 GB internal, up to 32 GB microSD Card support |
Ram | 2 GB |
Konektivitas | 4G LTE (Cat 4) Dual SIM card SIM 1: 2G/3G/4G Micro SIM Card SIM 2: 2G/3G/4G Micro SIM Card |
OS | Android 6.0 Marshmallow |
Kamera Belakang | 8 MP LED flash Burst mode HDR Panorama Tap (anywhere) to capture Tap to focus 720p HD video |
Kamera Depan | 5 MP Beautification mode |
Baterai | 3500 mAh (removable) |
Sensor | Accelerometer Proximity Ambient Light |
GPS | A-GPS |
Berat | 153.5 g |
Dimensi | Height: 143.8 mm Width: 71.6 mm Depth: 9.55 mm |
Proteksi | Water repellent nano-coating³ (tahan percikan air) |
Desain khas Moto dengan layar 5 inci
Ciri khas dari seri Moto adalah desain minimalis yang ada logo “M” di bagian belakang yang agak cekung. Satu hal yang saya sukai adalah nggak ada embel-embel lain selain logo “M” tersebut.
Bagian back case dibuat agak bertekstur, sehingga grip-nya cukup baik ketika dipegang. Tombol power dan volume ada di samping kanan, untuk tombolnya saya acungi jempol karena nyaman banget waktu dipencet, empuk gitu. Lalu di bagian bawah ada port USB, di belakang ada kamera dan flash light, di atas ada jack audio, dan di depan ada speaker, kamera selfie, dan mic.
Dengan ukuran layar 5 inci, jelas dong Moto e3 Power ini nyaman banget digenggam dan dimasukkan saku celana. Cuma sayangnya bezel bagian atas dan bawah terlihat terlalu lebar, mungkin kalau bisa lebih kecil lagi ukurannya bakal lebih pas digenggaman.
Baterai 3500 mAh plus Rapid Charging
Saat ini kebanyakan smartphone memiliki baterai tanam, ada yang suka, ada yang nggak. Buat kamu yang suka baterai yang bisa dilepas alias back case yang bisa dibuka, maka Moto e3 Power ini bisa kamu pertimbangkan. Pengalaman cukup unik ketika membuka kotak pembungkusnya, karena ada baterai yang belum terpasang. 😛
Nama belakang smartphone ini menunjukkan fitur andalannya, yaitu baterai berukuran besar dan pengisian daya yang cepat. Kamu mungkin nggak heran lah dengan kapasitas baterai 3500 mAh, karena sekarang banyak smartphone yang punya kapasitas baterai besar. Tapi Rapid Charging-nya mungkin bisa bikin kamu tertarik.
Rapid Charging hanya bisa berfungsi dengan charger asli, karena yang bikin cepet memang chargernya. Charger dari Moto e3 Power memiliki daya 10 watt, setelah baca-baca artikel dari berbagai sumber, memang benar bahwa charger dengan daya 10 watt bisa mengisi baterai 2 kali lebih cepat daripada charger pada umumnya yang berdaya 5 watt.
Tahan percikan air berkat water-repellent coating
Fitur ini mulai menjadi standar pada smartphone flagship, tapi ingat bahwa tingkat ketahanannya cuma sampai percikan atau tumpahan. Jadi misalnya kamu nggak sengaja menyenggol minuman di meja dan tumpahannya kena Moto e3 Power, seharusnya smartphone ini tetap aman.
Ada yang mencoba mencelupkan smartphone ini ke dalam air, sepertinya baik-baik saja, tapi kemungkinan air tetap masuk ke jack audio. Sangat nggak disarankan, tapi paling nggak sebenarnya Moto e3 Power tahan lah kalau cuma kehujanan. 😛
https://www.youtube.com/watch?v=40sCJLHKm9E
Layar 720p, kamera utama 8 MP
Sebenarnya selain ukuran fisik layar, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan, resolusi layar. Semakin besar resolusinya, maka semakin halus saat menampilkan gambar, video dan teks. Moto e3 Power memiliki resolusi layar 720×1280 piksel, dengan ukuran layar 5 inci, maka kepadatan pikselnya adalah 294 ppi. Sudah nyaman lah untuk dilihat setiap hari.
Hasil kamera utama outdoor
Hasil kamera selfie indoor
Seri ini memang nggak mengutamakan kamera yang memukau, makanya kamera utamanya cuma 8 MP dan kamera selfie cuma 5 MP. Jangan dibandingkan dengan smartphone yang memang kameranya dibuat semaksimal mungkin. Tapi untuk kebutuhan sehari-hari seperti upload ke media sosial atau instant messenger, kamera 8 MP sudah sangat cukup.
Tampilan Android murni
Hal ini juga jadi salah satu yang dipertahankan pada seri Moto, karena sejak awal memang seri Moto membawa pengalaman Pure Android, yaitu menggunakan UI dan UX bawaan Android. Gampangnya, Moto e3 Power ini tampilannya seperti seri Nexus, masih aslinya Android.
Jaringan 4G LTE di kedua SIM
Keuntungan menggunakan dual-SIM adalah saya nggak perlu repot bawa dua smartphone ketika harus menghandel dua nomor, misalnya yang satu buat CS jualan. Kedua, saya bisa lebih irit biaya internet karena harga kartu perdana internet lebih murah daripada paket internet yang beli pakai pulsa.
Kedua slot SIM card mendukung 4G LTE, tapi aktifnya nggak bisa bersamaan. Jadi misalnya slot 1 sudah pakai LTE, maka slot 2cuma bisa 2G.
Tapi sayang, performa kurang
Sengaja saya bahas terakhir, karena memang ada beberapa hal yang kurang oke soal performanya. Performa yang saya maksud adalah performa secara global ya, bukan hanya soal menjalankan aplikasi.
– Multi-tasking cukup terasa lambatnya, yaitu ketika saya sedang menjalankan sebuah aplikasi lalu saat itu juga saya juga membuka aplikasi lain. Bahkan lambatnya juga terasa ketika membuka sebuah aplikasi untuk pertama kali.
– No Gyroscope, No 360 Video, ini sempat membuat saya syok, karena sensor ini sangat penting di era video 360 seperti sekarang ini. 🙁
– Sinyal nggak stabil, daerah tempat tinggal saya terjangkau sinyal dengan baik, terutama 4G untuk koneksi internet. Waktu menggunakan Moto e3 Power, sinyal sangat labil. Misalnya saya berpindah tempat, sinyal bisa hilang atau ganti ke 3G atau bahkan 2G.
Simak video quick impression Moto e3 Power berikut.
Smartphone ini cocok buat siapa?
Moto e3 Power punya baterai besar, tahan air, body pas di genggaman, kamera dan performa sedang-sedang saja, pengaturan sederhana, dan dukungan purna jual resmi. Jadi smartphone ini cocoknya buat kamu yang pengen membelikan orangtua, pakdhe, budhe, dll sebuah smartphone Android. 😀
Lho kenapa? Karena kalau kamu yang menggunakan smartphone buat mendukung pekerjaan, main game, atau foto-foto, kemungkinan besar kamu akan merasa kurang puas menggunakan Moto e3 Power.
Kesimpulan
Dengan budget di bawah 2 juta, kamu punya banyak pilihan smartphone yang sudah sangat cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau kamu mengutamakan layanan purna jual atau garansi dan nggak butuh performa yang tinggi dengan fungsi utama untuk berkomunikasi, Moto e3 Power bisa jadi pilihan yang bijak. Tapi kalau kamu berharap performa lebih, silakan cari pilihan lain saja.
Sekian dan salam olah raga!