CompFest2013, Bandung – Setelah mengunjungi beberapa sekolah menengah dan satu universitas di Jakarta, pada hari Jumat, 10 Mei 2013, tim roadshow CompFest 2013 melanjutkan Fantastic Journey-nya ke Institut Teknologi Telkom, Bandung. Bertempat di Ruang Multimedia Language Centre, tim Roadshow CompFest siap memperkenalkan CompFest 2013 kepada mahasiswa Institut Teknologi Telkom. Pukul 13.00 terlihat peserta mulai memenuhi ruangan. Acara roadshow kali ini dibuka oleh Theo Silitonga dan Natan Sagari sebagai MC.
Rangkaian acara Roadshow diawali dengan sambutan pertama yang datang dari Wakil Ketua BEM IT Telkom, Maulana Riswanda, yang menyambut hangat kedatangan tim Roadshow CompFest kali ini. Ia mengungkapkan bahwa acara CompFest ini memiliki banyak benefit dan dapat membawa perubahan besar bagi bangsa. Serta, kompetisi yang dilaksanakan oleh CompFest merupakan langkah yang sangat baik untuk menghadapi kemajuan bangsa. Hal tersebut selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Project Officer CompFest 2013, Fauzan Helmi Sudaryanto, yang dalam sambutan selanjutnya menyatakan bahwa CompFest di tahun kelimanya ini mengusung tema FANTASTIC, yang memiliki kepanjangan Facing National Development Towards Innovation and Collaboration.
Selanjutnya, presentasi mengenai CompFest dibawakan oleh Vice Project Officer CompFest 2013, Annisaa Fitri Shabrina. Annisaa menjelaskan sejarah CompFest dari tahun ke tahun serta rangkaian acara dari CompFest tahun ini. “Kita semua dapat berkarya dan berkontribusi untuk Indonesia melalui IT,” ungkapnya di sela-sela presentasi. Presentasi selanjutnya mengenai kompetisi dibawakan oleh Manajer Kompetisi CompFest 2013, Rasmunandar Rustam. Rasmunandar memaparkan beberapa keuntungan yang dapat diperoleh peserta jika mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh CompFest 2013. Ia mengungkapkan bahwa kompetisi ini tidak hanya sekedar mencari pemenang, melainkan merupakan journey yang dapat dimanfaatkan oleh peserta sebagai sarana belajar. Dalam presentasinya, sempat ditampilkan salah satu video animasi buatan dalam negeri yang sukses menarik perhatian peserta.
Rangkaian acara Roadshow selanjutnya berupa seminar yang dibawakan oleh Bapak Firstman R. Marpaung dari Software and Services Group Intel Corporation. Dalam Roadshow kali ini, Bapak Firstman memperkenalkan konsep baru dari Intel, yakni Perceptual Computing. Konsep ini dapat mendeteksi wajah, mengenali pose, gesture, dan suara, serta melacak jari dan tangan manusia. Konsep ini dapat menjadi ide awal untuk memfasilitasi para developer untuk membangun aplikasi-aplikasi yang canggih dan menarik. Bapak Firstman juga sukses menarik perhatian peserta dengan mendemokan beberapa contoh aplikasi yang dibangun dengan memanfaatkan konsep Perceptual Computing. Di seminar ini, beliau juga mengajak para peserta untuk berpartisipasi dalam kompetisi EduGames Challenge agar lebih banyak terciptanya aplikasi-aplikasi wonderful karya anak bangsa dengan kualitas yang tidak kalah dengan aplikasi-aplikasi buatan negara lain.
Seminar selanjutnya dibawakan oleh Mas Hizaro dari Blender Indonesia. Seminar yang bertema “Creative can be OPEN” ini dibuka dengan pemutaran dua film animasi pendek yang dibuat dengan menggunakan aplikasi Blender, yang salah satunya merupakan karya anak bangsa. Beliau mengungkapkan bahwa hal yang terpenting bukanlah seberapa canggihnya suatu teknologi, namun bagaimana kecanggihan teknologi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga dapat menghasilkan karya yang menarik. “Banyak tantangan yang dihadapi oleh para animator,” ungkapnya, “Salah satunya adalah bagaimana membuat sesuatu yang lokal menjadi bercita rasa internasional.” Mengenai kurangnya perkembangan dunia animasi di Indonesia, Beliau mengatakan, “kenapa nggak maju-maju? Ya, karena kebanyakan mikir.” Beliau dengan antusias mengajak para peserta Roadshow untuk mulai bergerak dan mencoba berpartisipasi dalam Open Animation Competition yang diselenggarakan oleh CompFest 2013, agar segera lahir animator-animator lokal yang berkualitas.
Terdapat satu hal yang baru dan berbeda dari Roadshow CompFest yang telah diadakan sebelumnya. Pada Roadshow kali ini, UKM Band dari Institut Teknologi Telkom meluangkan waktu untuk menghibur para peserta dengan membawakan penampilan akustik. Band yang menyebut dirinya The Threes ini membawakan tiga buah lagu dan berhasil mengajak peserta dan tim Roadshow CompFest untuk ikut bernyanyi bersama.
Rangkaian acara Roadshow kali ini dilanjutkan dengan Worklight Workshop oleh Rizkiana Novitasari, WebSphere Client Technical Professional dari IBM Indonesia. Mengingat terdapat banyak platform untuk perangkat mobile belakangan ini, tentu akan memakan waktu dan biaya yang lebih banyak untuk membangun aplikasi untuk masing-masing platform. Hal tersebut melatarbelakangi lahirnya tools Worklight dari IBM yang memungkinkan developer untuk membuat aplikasi untuk 4 jenis platform sekaligus menggunakan bahasa pemrograman HTML5. Wajah antusias terlihat dari para peserta ketika diberi kesempatan untuk mencoba sendiri tools dari IBM ini, dipandu oleh beberapa perwakilan dari tim Roadshow CompFest 2013.
Roadshow ditutup sekitar pukul 17.30 dengan pemberian plakat dari Project Officer CompFest kepada pihak perwakilan dari Institut Teknologi Telkom dan dilanjutkan dengan pengumuman pemenang tweet terbaik. Salah satu peserta Roadshow CompFest kali ini, Austin, mengaku senang karena banyak mendapat pengetahuan baru serta menjadi lebih berani untuk mengembangkan potensi dirinya. “Acaranya seru dan luar biasa,” ujarnya dengan semangat di akhir acara. Austin sendiri mengatakan sangat tertarik untuk berpartisipasi dalam kompetisi Mobile IT Solution.
Fantastic Journey CompFest 2013 tentu belum berakhir disini, karena masih banyak sekolah dan universitas yang akan segera dikunjungi oleh tim Roadshow CompFest. Untuk tetap update, pantau lini masa akun twitter resmi CompFest, @CompFest dan facebook di facebook.com/CompFest. (Intan Kusumadewi Utami)
@CompFest
*kangen
*kangen