Akhirnya generasi kedua dari smartphone ASUS seri Max Pro M1 hadir di Indonesia, seperti kita ketahui bahwa generasi pertama dari seri ini sangat ramai di pasaran karena menawarkan spesifikasi yang begitu menarik di kelas mid-range. ASUS Zenfone Max Pro M2 resmi dirilis pada tanggal 11 Desember 2018, nggak main-main lho, ASUS merilis seri ini untuk pertama kali di dunia. Seri Zenfone Max Pro M2 ini adalah salah satu jagoan ASUS untuk menghadapi brand lain yang juga ramai-ramai menyerbu pasar mid-range.
Beberapa bagian di-upgrade dari seri M1, prosesornya jelas lebih bagus dong, dan yang menarik adalah seri M2 ini punya poni. Oh, ada satu lagi, bagian belakangnya sekarang pakai material kaca, jadi kesannya lebih mewah.
Seperti biasa, Tim NGONOO berkesempatan untuk merasakan smartphone baru ini, dan berikut pengalaman penggunaannya. 😀
Spesifikasi Zenfone Max Pro M2
Layar | 6.3-inch Full HD+ (2280 by 1080) IPS, Corning® Gorilla® Glass 6 |
CPU | Qualcomm® Snapdragon 660 |
GPU | Adrenoâ„¢ 512 |
Storage | 32/64 GB |
Ram | 3/4/6 GB |
Konektivitas | 4G LTE, Bluetooth 5.0, Bluetooth HID, Wi-Fi Display |
OS | Android 8.1 Oreo (Pure Android) |
Kamera Belakang | 12MP Sony IMX486 F1.8 5MP depth sensing |
Kamera Depan | 13MP F2.0 |
Baterai | 5000mAh fast charging |
Sensor | Rear fingerprint sensor (0.3 seconds unlock, supports 5 fingerprints), Damp finger recognition, Accelerator, E-Compass, Proximity sensor, Ambient light sensor, Gyroscope |
Berat | 175 g |
Dimensi | 157.9 x 75.5 x 8.5 mm |
Pilihan Warna | Cosmic Titanium, Midnight Blue |
Harga | Rp 2.799.000 (3GB/32GB) |
Layar Full-View, lebih lega!
Berbeda dengan pendahulunya, Zenfone Max Pro M2 menggunakan poni di bagian kamera depan. Ini tentu saja untuk memaksimalkan ukuran layar. Hasilnya memang sangat terasa, Max Pro M1 memiliki layar 6 inci, sedangkan M2 layarnya 6.3 inci dengan screen-to-body ratio hingga 90%. Hal ini menyebabkan ukuran bodi M2 justru lebih kecil beberapa milimeter daripada M1. Lebih lega untuk main game.
Resolusi layar nggak berubah, tetap menggunakan FullHD+ 2280×1080 px berteknologi IPS. Kabar baiknya, layar Zenfone Max Pro M2 sudah dilindungi dengan Gorilla Glass 6. Mantap! Kamu nggak perlu khawatir layar tergores ketika main game, ya siapa tau kamu mainnya ekstrim. 😀
Di bagian belakang, Zenfone Max Pro M2 menggunakan material kaca, grip-nya jadi lebih nyaman, tapi bekas sidik jarinya jadi kelihatan banget.
Performa kencang dengan prosesor hemat daya
Biasanya, semakin powerful prosesor, maka semakin boros juga konsumsi dayanya. Zenfone Max Pro M2 yang menggunakan Snapdragon 660 ini dijamin tetap hemat daya meskipun dihajar untuk main game. Unik kan? Semakin powerful, tapi malah semakin hemat daya. Di bagian grafis, Zenfone Max Pro M2 menggunakan Adreno 512 yang performanya sangat bisa diandalkan untuk memainkan game-game berat.
Untuk pemakaian sehari-hari sama sekali nggak ada masalah, kelas mid-range saat ini memang sudah memiliki standar yang cukup tinggi dalam urusan performa. Karena selain game, sebenarnya banyak aplikasi yang butuh tenaga yang besar untuk menjalankannya, seperti browser, instant messenger dan social media.
Hasil benchmark Antutu 7.1.4
Hasil benchmark GeekBench 4
Ketika main game seperti PUBG, bagian belakang terasa hangat. Tapi nggak semakin panas, masih wajar koq. Namanya juga sedang bekerja keras. 😀
Selama main PUBG, nggak terasa nge-lag sama sekali, pada beberapa game lainnya juga lancar banget. Semua saya coba dengan pengaturan grafis paling tinggi.
Pengaturan grafis PUBG yang saya pakai:
Baterai super besar
Zenfone Max Pro M2 dirancang untuk digunakan sehari-hari tapi buat main game tetap oke. Makanya smartphone ini dilengkapi dengan baterai berkapasitas 5000 mAh, dan seperti biasa, ASUS mampu memasukkan baterai besar tanpa menambah tebal dan berat smartphone. Sama seperti pendahulunya, saya sama sekali nggak merasa keberatan.
Kuat berapa lama sih baterainya? Untuk penggunaan normal tanpa main game, bisa sehari lebih, 24 jam lebih! Tapi kalau untuk main game tentu bakal lebih cepat terkuras dong baterainya. Kemudian untuk mengisi dayanya butuh sekitar 3 jam, dari 2% hingga 100%.
Misalnya kamu bukan tipe orang yang suka main game dan penggunaanya normal untuk kebutuhan sehari-hari, kamu bisa sampai lupa kapan terakhir nge-charge. 😛
Kamera depan belakang sama-sama oke
Bagian ini adala salah satu yang di-upgrade dari seri sebelumnya, Zenfone Max Pro M2 menggunakan sensor Sony IMX486 dengan aperture F1.8, karena prosesornya menggunakan Snapgradon 660 yang sudah mendukung AIE atau Artificial Intellegence Engine, maka kameranya juga jadi lebih pintar. Jadi, ketika kamera diarahkan pada sebuah obyek, maka sistem dapat mendeteksi obyek tersebut, sehingga dapat menentukan pengaturan yang sesuai dan hasilnya pun lebih maksimal. Fitur ini baru akan tersedia pada update awal tahun 2019, saya juga masih menunggu ini. 😀
Berikut hasil jepretannya. Silakan nilai sendiri ya. 😛
Android 8.1 dengan tampilan murni
Tampilan Pure Android atau Stock Android tetap dipertahankan, Zenfone Max Pro M2 menggunakan Android 8.1 Oreo. Sebenarnya agak kecewa sih, karena saat ini Android 9.0 Pie sudah dirilis dan cukup banyak smartphone yang sudah menggunakannya. Semoga saja segera mendapatkan update ya, karena Android 9.0 Pie memberikan banyak peningkatan pada banyak hal.
Terlepas dari versi Android-nya, Zenfone Max Pro M2 berjalan dengan sangat lancar tanpa kendala. ASUS juga secara berkala merilis minor update untuk perbaikan bug dan peningkatan performa.
Jika kamu sekarang sedang pakai smartphone brand lain, kamu mungkin akan kehilangan beberapa fitur yang biasa ada pada sistem operasi bawaan smartphone tersebut. Karena dengan tampilan murni Android, Zenfone Max Pro M2 fiturnya benar-benar secukupnya saja, pada pengaturan sistem juga nggak banyak yang bisa diubah sesuai dengan preferensi. Alternatifnya, kamu bisa pakai launcher lain yang sesuai dengan kebutuhan.
Triple Slot
Tren ini masih dipertahankan oleh ASUS, karena fitur ini memang sangat bermanfaat untuk orang Indonesia. 😀 Jadi tersedia 3 slot, dua SIM card dan satu SD card. Jika kamu masih ingin memasang SD card, maka nggak perlu mengorbankan salah satu slot SIM card. Semuanya bisa terpasang secara bersamaan.
Akhir kata
Dengan perbaikan di berbagai sisi, Zenfone Max Pro M2 bisa jadi salah satu pilihan terbaik untuk smartphone kelas menengah, untuk penggunaan sehari-hari sudah lebih dari cukup, untuk main game kuat banget lah, untuk foto-foto juga oke hasilnya. Kisaran harganya juga sangat bersahabat dengan kantong, mulai 2,8 juta untuk model paling rendah dan hingga 3,7 juta untuk model dengan spesifikasi paling tinggi.
Sekali lagi, ASUS berhasil membuat smartphone paket komplit. Keren!