NGONOO.com – Dalam film-film Hollywood, sosok agent badan intelijen negara seperti CIA (Central Intelligence Agency) digambarkan seperti berikut, pria maupun wanita yang berbadan tegap, berpenampilan rapi serba hitam, dengan seperangkat alat mata-mata dan juga senjata tersembunyi di balik pakaiannya. Dan selain berpenampilan keren, dalam film-film biasanya agent CIA pasti cerdas, jago berantem, dan susah untuk dikalahkan.
Dari penggambaran di film-film tersebut mungkin banyak orang jadi penasaran, bagaimana sebenarnya penampilan dan kehidupan para agent CIA di dunia nyata. Namun mungkin karena alasan kerahasiaan tugas, maka tak banyak kehidupan para agent CIA diungkap di media.
Namun belum lama ini tepatnya di markas besar Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) di Virginia, diadakan sebuah perayaan ulang tahun salah satu agentnya. Perayaan ulang tahun di markas CIA kali ini bukanlah perayaan ulang tahun agent CIA biasa, namun merupakan perayaan ulang tahun ke 100 Elizabeth “Betty” McIntosh, intelijen perempuan AS tertua yang masih hidup.
Direktur CIA John Brennan mengungkapkan Betty adalah satu dari sedikit intelijen yang sukses menyelesaikan tugas-tugasnya. Brenan juga mengatakan bahwa berbagai pencapaian dan kisah hidup Betty mampu menginspirasi banyak perempuan.
image via cia.gov
Sebelum menjadi agent CIA, Betty mengawali karirnya sebagai seorang wartawan di beberapa surat kabar. Ia pernah ditempatkan di Hawaii dan meliput langsung peristiwa pengeboman Pearl Harbor oleh pihak Jepang pada 7 Desember 1941. Betty melaporkan berita pengeboman di hari tragis itu dengan dramatis.
Dua tahun kemudian Betty ditugaskan di Washington. Saat bertugas di Gedung Putih, ia mendapat persetujuan membuat liputan profil seorang industrialis yang bekerja secara rahasia untuk Jenderal William Donovan atau dijuluki “Wild Bill”. William Donovan sendiri merupakan pemimpin kantor Pelayanan Strategi (OSS), lembaga intelijen AS pertama yang kemudian menjadi cikal bakal CIA. William Donovan pun kemudian dikenang sebagai Bapak Intelijen Amerika.
image via cia.gov
Berkat kemampuannya menguasai beberapa bahasa asing dan ketrampilannya dalam mengecoh pasukan musuh, Betty pun direkrut oleh “Wild Bill” untuk bekerja di OSS. Dan dengan kemampuan berbahasa Jepangnya, Betty pun berhasil membuat beberapa propaganda hitam untuk menjatuhkan Jepang dalam perang dunia ke 2 saat itu.
Setelah masa perang dunia ke 2, Betty pun mencoba memulai hidup baru dengan menikah dan menjadi penulis di beberapa majalah fashion. Namun hidup Betty sepertinya sudah menyatu dengan dunia intelejen, tak berapa lama kemudian ia pun mengajukan permintaan untuk dapat kembali bekerja di CIA.
Sebagai intelijen senior, Betty juga sempat menulis buku tentang pengalamannya bekerja di OSS. Tapi ia sendiri justru tidak menulis pengalamannya ketika di CIA karena telah terikat sumpah untuk tidak pernah mengungkap apa saja pekerjaannya di CIA.
Wiih keren ya oma Betty ini gaes, selain udah jadi “spy girl” kebanggaan CIA beliau juga tetap konsisten menjaga kerahasiaan pekerjaannya bahkan sampai di usia senjanya. Saluuut 🙂
CIA via Gil C / Shutterstock.com
