Instagram Tak Berdaya dengan Gempuran Instaporn

Dengan jumlah karyawan yang hanya 15 orang, Instagram tak berdaya dengan gempuran instaporn, foto-foto vulgar (porn) yang beredar di Instagram. Dan bahkan foto-foto tersebut berjumlah hingga puluhan ribu foto di setiap harinya.

Instagram dengan sangat tegas dan jelas melarang pengunggahan foto yang bermaterikan dewasa. Dalam aturang yang ada, pelanggaran yang terjadi bisa mengakibatkan akun pengguna dicabut atau ditangguhkan.

You may not post nude, partially nude, or sexually suggestive photos,” bunyi peraturan tersebut.

Namun apa lacur. Saban hari, puluhan ribu foto vulgar terus mengalir. Staff Instagram telah memblokir tagar tertentu, namun tagar lainnya muncul kemudian. Mati satu tumbuh seribu. Tagar ini tak henti-hentinya bertumbuhan.

Kekhawatiran muncul kemudian bilamana Apple akan tegas dengan aplikasi yang cenderung memiliki konten dewasa. Di pasar aplikasi mereka, Apple memang memiliki peraturan tidak memerbolehkan aplikasi ‘nakal’ untuk ditawarkan ke penggunanya.

Dengan demikian Instagram patut was-was dengan foto-foto ini. Memang bukan Instagram yang mengalirkan foto tersebut. Users atau pengguna yang mengunggahnya. Namun tetap saja konten dewasa menggelora di jejaring sosial berbasis foto ini.

Tersiar kabar, pengunggahan foto-foto dewasa tersebut memang sengaja diunggah sebab ada iming-iming dari fihak tertentu yang menawarkan jumlah pengikut. Dan bahkan ada sebuah akun khusus yang menjadi ‘terminal’ foto dewasa.

Instagram telah mencoba semaksimal mungkin dalam mengendalikan konten nakal ini. Namun tetap saja mereka memiliki keterbatasan. Hanya 15 pegawai untuk menyensor jutaan foto yang diunggah di setiap harinya.

Seperti diwartakan The Huffington Post, Minggu (02/09/12), pengguna diharapkan memiliki andil dalam penanganan kasus ini. Gunakan fitur fasilitas pelaporan bilamana menemukan foto yang masuk kategori vulgar yang menunya ada di setiap foto yang diunggah.

Ibnu Azis

Ibnu Azis

Total posts created: 16
Ibnu Azis covers social media news, web culture, and internet trends. He is based in Yogyakarta and bakso lovers. When his fingers aren't on a keyboard, they're usually dancing on a guitar.