NGONOO.com – Bagi pengendara sepeda maupun motor, hal yang paling membosankan di jalanan adalah ketika harus berhenti dan menunggu di lampu merah. Apalagi kalau harus berhenti di persimpangan yang padat dan dikenal dengan lampu merahnya yang lama, pasti akan memakan waktu yang lebih lama untuk menunggu giliran lampu hijau menyala.
Sebenarnya tujuan dari adanya lampu merah adalah untuk mengatur lalu lintas agar kendaraan bisa bergantian melintas di suatu persimpangan, sehingga kendaraan dapat melaju dengan tertib. Tapi secara tidak disadari, kegiatan menunggu di lampu merah tersebut ternyata bisa beresiko mengganggu kesehatan kita.
image via ©Yustinus Agus
Hal ini diteliti oleh para ilmuwan University of Surrey di Inggris. Menurut penelitian yang diterbitkan pada Atmospheric Environment tersebut, menunggu lampu merah berisiko terkena nanopartikel berbahaya yang dipancarkan dari polusi kendaraan. Polutan berbahaya ini seperti diketahui dapat merusak organ jantung dan saluran pernapasan.
Para peneliti tersebut menemukan bahwa saat berhenti di lampu merah sedikitnya 25 persen pengendara terpapar partikel-partikel berbahaya, begitupun dengan para pejalan kaki yang melintasi persimpangan jalan yang terdapat lampu merah.
Catatan peneliti, konsentrasi partikel 29 kali lebih tinggi di persimpangan lalu lintas yang padat dibandingkan persimpangan jalan yang sepi. Tapi bukan berarti di setiap lampu merah kamu terus boleh ga berhenti demi menghindari polutan tersebut ya gaes. Bagaimanapun juga kita harus menaati peraturan lalu lintas yang telah dibuat, demi keamanan dan kelancaran berlalu lintas.
Nah untuk mengantisipasi terpapar zat berbahaya dari polusi kendaraan tersebut, para peneliti pun menyarankan kepada para pengendara dan pejalan kaki untuk menggunakan masker. Penggunaan masker sendiri bertujuan untuk meminimalisir partikel-partikel berbahaya yang terhirup oleh saluran pernapasan kita.