NGONOO.com – Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya cegukan, bro n sest pasti juga pernah cegukan dong. Walaupun tampak tak begitu berbahaya, namun cegukan ini lumayan mengganggu apalagi kalau terjadi berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama.
Cegukan sendiri adalah kontraksi tiba-tiba yang tak disengaja pada diafragma, dan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya. Udara yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan glottis (ruang antara pita suara) menutup, serta menyebabkan terjadinya suara hik. Cegukan sendiri sebenarnya dapat disembuhkan dengan cara sederhana, seperti menahan napas, dan minum air putih secara perlahan.
Namun apa jadinya kalau seseorang mengalami cegukan selama berbulan-bulan tanpa henti? Pastinya sangat menggangu ya gaes. Tapi itulah yang dialami seorang anak kecil bernama Eden, ia tak berhenti cegukan sejak November 2014 lalu.
Eden via dailymail
Gadis berusia 9 tahun yang berasal dari Brixton, London Selatan ini diyakini kuat mengalami serangan cegukan super. Penyakit ini cukup langka karena di dunia hanya ada 50 orang yang menderita gangguan diafragma yang dikenal dengan Mycolonus Diaphramatic Flutter atau ‘Belly Dancer Sindrom’ ini. Orang dengan keluhan tersebut menderita cegukan yang begitu kuat sehingga membuat kalimat yang diucapkannya begitu bergetar dan menyebabkan suara tak stabil setiap kali dia berbicara.
Keluarga Eden yang begitu khawatir akan keadaannya berencana membawanya ke dokter spesialis di Amerika Serikat, guna diagnosis lanjutan dan pengobatan. Sang ibu, Trudi Veremu, saat ini sedang berusaha untuk mengumpulkan 6 ribu poundsterling atau sekitar Rp 120 juta yang dibutuhkan sebagai biaya perawatan Eden di Rumah Sakit Anak Colorado.
Jika diagnosis Eden dengan penyakit Mycolonus Diaphramatic Flutter benar, ia akan menjadi orang pertama di Inggris yang mengalami kelainan tersebut. Orang tua Eden pun berharap putri mereka bisa segera disembuhkan, sebelum penyakit itu membahayakan jiwanya. Veremu sang ibu mengungkapkan “Aku khawatir padanya. Ketika cegukannya parah, ia kesakitan dan tidak mampu berbicara sama sekali”.
cegukan via Shutterstock