Review Smartphone Huawei Nexus 6P

Review Smartphone Huawei Nexus 6P

Baca sampai selesai ya, ada ASUS Zenfone C nungguin kamu di akhir review.

Produk Google Nexus kali ini bekerjasama dengan Pabrikan dari China yang sedang naik Daun Huawei. Maka hadirlah varian Smartphone Nexus 6P. Sebelumnya Google bekerjasama dengan Motorola yang menghasilkan Nexus 6, kayaknya penamaanya jadi nggak urut karena Nexus 7 udah pernah dipakai untuk model tablet, mungkin lho yaa. 😀

Nexus 6P ini dirilis bersamaan dengan Nexus 5X dari LG pada bulan September 2015 yang lalu. Berhubung Nexus 6P ini adalah seri tertinggi, tentu ada banyak hal menarik yang didapatkan penggunanya.

Spesifikasi Hardware Nexus 6p

Layar– AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors
– 5.7 inches (~71.4% screen-to-body ratio)
– 1440 x 2560 pixels (~518 ppi pixel density)
– Corning Gorilla Glass 4, oleophobic coating
CPUQuad-core 1.55 GHz Cortex-A53 & Quad-core 2.0 GHz Cortex-A57
GPUAdreno 430
Storage32/64/128 GB
Ram3 GB
Konektivitas4G LTE
OSAndroid 6.0 Marshmallow
Kamera Belakang– 12.3 MP, f/2.0, laser autofocus, dual-LED (dual tone) flash
– 1/2.3′ sensor size, 1.55µm pixel size, geo-tagging, touch focus, face detection, HDR, panorama
– Video : 2160p@30fps, 720p@240fps
Kamera Depan8 MP, f/2.4, 1080p@30fps
BateraiNon-removable Li-Po 3450 mAh battery
SensorFingerprint, accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer

Desain premium Nexus 6p

Maksudnya begini, kamu tentu pernah memegang beberapa model smartphone, nah saat kamu pegang dan kesan pertamanya kamu langsung membatin “wuih, hape mahal nih pasti”, itulah yang dinamakan desain premium. Hal ini juga terjadi saat saya memegang Nexus 6P pertama kali, kesannya kokoh dan mewah.

Meskipun berukuran besar, Nexus 6P ini masih nyaman dipegang, beda dengan Nexus 6 yang menurut beberapa orang terlalu lebar. Nexus 6P masih bisa digunakan dengan satu tangan.

Seperti tadi kami sebutkan, beda dengan Nexus 6, seri Nexus 6p ini terlihat lebih ramping sehingga bagi sebagian tangan orang Indonesia masih nyaman digunakan.

Review Nexus 6P
Bagian layar, tampilan jernih. Cakep!
Review Nexus 6P
Bagian belakang, ada finger print sensor.
Review Nexus 6P
Tombol power dan volume ada di samping.

nexus6p_11

Review Nexus 6P
Bagian bawah ada port USB Type-C
Review Nexus 6P
Bagian atas cuma ada lubang jack audio.
Review Nexus 6P
Jangkauan jempol cuma sampai segitu. 😀

Layar WQHD AMOLED 5,7 inci

Bisa disebut phablet sih, ukuran segini memang jadi standar baru smartphone saat ini. Tapi ini ukuran layar lho ya, untuk dimensi smartphone-nya sendiri tergantung tebal bezel-nya. Nexus 6P punya perbandingan 71.4% screen-to-body, jadi bezel-nya cukup tipis. Makanya tetap nyaman dipegang dengan satu tangan. 😛

Pelindung layar menggunakan Corning® Gorilla® Glass 4, masih aman kalo cuma tergores kunci di saku celana.

Kamera utama 12.3 MP dan depan 8 MP

Review Nexus 6P
Kamera belakang diberi highlight warna hitam menyamping.

Jika dilihat dari angka megapikselnya, maka nggak ada yang spesial dari Nexus 6P ini, karena banyak smartphone yang punya kamera lebih besar megapikselnya. Tapi Nexus 6P punya ukuran piksel yang lebih besar daripada kamera smartphone yang bermegapiksel sama, yaitu 1.55μm, lensa kameranya juga punya aperture f/2.0, ini berarti kamera bisa menangkap cahaya lebih banyak. Nah, untuk hitungan gampang soal megapiksel, kamera 12.3 MP bisa menghasilkan foto dengan resolusi 4K atau ultra HD.

Review Nexus 6P
Hasil jepretan kamera utama

Sedangkan kamera buat selfie-nya 8 MP yang menurut saya sih lebih dari cukup memuat beberapa wajah buat dibagikan ke jejaring sosial dengan kualitas bagus.

Review Nexus 6P
Hasil jepretan kamera depan

Performa lincah

Berkat prosesor Qualcomm Snapdragon 810 v2.1 2.0 GHz octa-core 64-bit dan prosesor grafis Adreno 430 GPU. Tentu sulit membayangkan seperti apa cepatnya prosesor octa-core dan grafis yang dimiliki Nexus 6P, kelincahan yang saya maksud adalah ketika saya menjalankan banyak aplikasi lalu saya harus berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya, saya bisa dengan sangat cepat.

Prosesor yang ditanam di dalam Nexus 6P punya kemampuan luar biasa loh, bukan cuma dalam hal gaming, tapi lebih berguna dalam kebutuhan sehari-hari, seperti menonton/mengolah video/foto, konektivitas internet, dan yang spesial adalah teknologi Qualcomm Quick Charge 2.0 yang pastinya akan sangat membantu pengguna smartphone masa kini. Lebih lengkapnya silakan baca di sini.

Keamanan fingerprint sensor

Review Nexus 6P
Fingerprint sensor untuk keamanan

Ini juga bukan hal yang baru di dunia smartphone, tapi untuk seri Nexus, ini adalah model pertama yang menggunakan sensor fingerprint. Terletak di bagian belakang, jadi lebih nyaman jika pengguna menggunakan jari telunjuk sebagai pengaman.

USB Type-C

Nah, kalo ini hal baru dan belum banyak smartphone yang menggunakannya. USB Type-C adalah pengganti charger port USB tipe Micro-B yang selama ini banyak digunakan. USB Type-C berukuran kurang lebih sama dengan tipe Micro-B, tapi performanya jauh lebih ampuh, kecepatan transfer data dan pengisian baterai lebih cepat. Oh iya, dengan USB Type-C ini kamu nggak perlu mikir pas mau nancepin, soalnya tetap bisa bekerja meskipun dibolak-balik.

Kapasitas baterai besar dengan fitur fast-charging

Tenaga besar tentu butuh sokongan baterai yang besar juga dong, Nexus 6P punya baterai berkapasitas 3450 mAh, dipakai seharian buat aktivitas cukup berat masih kuat laa.. 😀 Asal pagi terisi penuh lho ya, tapi misalnya harus mengisi daya di perjalanan atau kantor, baterai Nexus 6P bisa diisi dengan cepat koq.

Sistem operasi Android 6.0 Marshmallow dan selalu up-to-date

Review Nexus 6P

Nexus 6P menggunakan sistem operasi Android 6.0 Marshmallow, ini adalah sistem operasi terbaru yang dimiliki Android, konon ada banyak sekali perbaikan dan pengembangan dari versi sebelumnya Android 5.0 Lollipop.

Seri Nexus mempunyai sistem operasi yang dipelihara oleh tim Google, jadi ketika Android merilis update terbaru, bisa dipastikan Nexus 6P yang akan menerimanya pertama kali. Update sistem Android berisi banyak perbaikan dari versi sebelumnya, baik dari fitur dan keamanannya.

Video review

[fb_pe url=https://www.facebook.com/ngonoo/videos/1077253345652519/]

Kesimpulan

Oiya.. sampai review ini kami angkat, Huawei belum merilis secara resmi Nexus 6p di Indonesia, jadi kebanyakan Produk Nexus 6p yang beredar ini hasil Import dari Luar. Dan perlu diketahui harga smartphone ini dibandrol dengan harga sekitar 8-10 jutaan tergantung kapasitas storage, paling tinggi memiliki storage 128 GB.

Dengan kualitas yang ditawarkan Nexus 6P, maka smartphone ini sangat layak menjadi pilihan pertama kalo kamu ingin membeli smartphone Android kelas premium. Beberapa model dari merk berbeda juga ada yang menawarkan harga yang sama, tapi menurut saya Nexus 6P memiliki kelebihan yang nggak bisa dimiliki model lain, yaitu jaminan sistem operasi yang selalu up-to-date. Secara ini adalah Nexus. 🙂

Jadi, silakan telusuri beberapa online store di Indonesia untuk mendapatkan Nexus 6P, beberapa waktu yang juga sudah tersedia di Blanja.com.

ASUS Zenfone C Giveaway!

Zenfone C Giveaway

Taufiq Hasan

Taufiq Hasan

Total posts created: 287
Blogger dengan badan besar, paha besar dan kempol besar. Bisa menulis dengan sebelas jari, sedikit menulis kode, lebih banyak menulis artikel dan status Facebook.

39 thoughts on “Review Smartphone Huawei Nexus 6P”

  1. nexus…. hmmmmmm pengen nyoba dan pake.. selama ini pake asus…..rasanya pengen coba yg baru dan canggih keren kali ya

  2. Pengenlah kalau bisa Pegang nih Smartphone,
    😀
    dari jauh aja kelihatan Keren Abis, tambah body sudah Caem PREMIUM Punya,
    Bisa la Saingan ama HTC, iPhone
    Cuma ya bisa selangkah didepan karena keluaran Nexus Google Punya
    😀

    Update Android pertama masuk pasti di nih Smartphone

    Sukses lah

  3. Paling seneng klo pake nexus, update selalu dapat, lancar, pokoknya dukungan Android lengkap dah..!

  4. Teknologinya boleh juga, tapi kualitas dan daya tahannya belum teruji. moga aja kualitas dan daya tahannya sesuai dengan ekspektasi yang mengidolakan gadged ini.

  5. 1 hal yg utama dr seri Nexus adalah native android. Kenapa native? Ya krn isinya pure Android blm ada aplikasi2 bawaan pabrikan yg seringnya (bukan kadang aja) ga kepake, entah itu notes, themes dll yg tanpa disadari juga ikut menentukan performa gadget itu sendiri. Semakin banyak aplikasi bawaan yg ga kepake pastinya memangkas kapasitas penyimpanan maupun kinerja prosesornya. Wajar kalo Nexus anti lemot dibanding gadget lainnya.

    Pilihannya ya balik lagi ke usernya, kalau mau sedikit repot ya pake Nexus. Kalo ga mau susah ya pakai lainnya dg resiko lemot, storagenya cepet habis, batre boros dll

  6. Saya pernah punya produk android yang dusupport oleh google juga, Android One… ini untuk versi menengah kebawah… Menurut saya sudah mantab, walaupun memori hanya 1Giga tapi sudah berasa memori 2Giga karena smooth.. apalagi yang versi premium Google Nexus.. dulu pengen beli yang google Nexus 6.. tapi harganya gak cocok ama isi dompet euy…hehe

  7. Jadi kangen Google Nexus ( Galaxy Nexus ) Nexus memang bisa diadu degan HH sekelasnya, makin kesini baik bagus untuk Nexus, udah marshmallow lagi ( secara dia yg develop ) dan apalagi Google mau ngikuti cara Appl* untuk pemasarannya makin berkelas nanti, yang sekarang aja ( Nexus 6p ) udah rich fitur banget ( Finger Printnya gabikin ribet kayak merk lain 😀 ) apalagi kalo udah fokusin buat Nexusnya ya.. Jadi wajar klo harganya tinggi juga ( Berapa kali lebaran ya biar dapet ntu Nexus ahahh )

  8. Siapa sih yang ga kepengen pegang smartphone ini ?
    Os yang udah marsmellow #maafkalotulisannyasalah ? Performa tangguh body mantap no minus deh bagi urang smartphone iyeeuu

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *