Beberapa tahun belakangan ini, ada beberapa perusahaan yang berusaha menghadirkan teknologi “mengubah smartphone menjadi PC”. Ketika smartphone dihubungkan ke layar monitor dengan HDMI, maka smartphone akan menampilkan tampilan desktop di layar tersebut, sehingga bisa digunakan layaknya komputer biasa.
Microsoft punya Continuum yang mampu mengubah smartphone dengan OS Windows 10 Mobile menjadi “PC” ketika dihubungkan ke layar besar. Sebelum Microsoft hadir dengan Continuumnya, telah ada satu perusahaan yang lebih dulu memiliki ide serupa, yaitu Canonical.
Canonical punya proyek ambisius dengan mencoba menghadirkan Ubuntu di berbagai perangkat, dari smartphone sampai desktop. Proyek tersebut awalnya di beri nama Convergence.
Namun proyek tersebut akhirnya tidak dilanjutkan karena berbagai macam alasan. Mulai dari proses pengembangan yang lambat sampai dengan antusias para pengguna smartphone yang minim. Karenanya, Canonical tidak melanjutkan proyek tersebut dan menghentikan pengembangan Ubuntu for Mobile.
Lalu bagaimana dengan para pengguna android? Tenang saja, seorang pengembang (ya, seorang pengembang, bukan perusahaan) berhasil menciptakan sebuah custom ROM berbasis android lollipop yang dapat bekerja layaknya Continuum dan Convergence. ROM tersebut diberi nama MaruOS.
Ketika dalam perjalanan dan jauh dari dikomputer, smartphone kamu akan bekerja layaknya sebuah smartphone android biasa. Karena berbasis android lollipop, kamu sudah bisa menggunakan banyak aplikasi-aplikasi dan game terbaru yang menggunakan desain material.
Dan ketika kamu di rumah atau kantor dan ada sebuah layar, kemudian smartphone dengan MaruOS dihubungkan ke layar, maka ia akan bekerja layaknya sebuah PC. Smartphone tersebu akan berubah menjadi sebuah distro linux (Debian) yang bisa kamu gunakan menjalankan aplikasi-aplikasi linux seperti biasanya.
Hal yang sangat menarik disini adalah ketika diubah menjadi mode desktop, MaruOS akan berubah menjadi linux desktop seutuhnya, sama seperti ketika kamu menginstall Debian dari sumbernya. Jadi kamu bisa menginstall aplikasi-aplikasi desktop seperti Firefox, Google Chrome, Gimp, Inkscape, Blender, dan lain-lain. Kedua OS dalam versi mobile dan desktop menggunakan satu kernel yang sama ketika diaktifkan.
Sayangnya, saat ini MaruOS hanya dapat diinstall di dua perangakat saja. Perangkat yang bisa di install MaruOS adalah Nexus 7 dan Nexus 5. Di masa mendatang, sang pengembang mungkin akan menambahkan lebih banyak perangkat yang bisa di install MaruOS.
Jika suatu hari MaruOS bisa dipasang di smartphone kamu, apakah kamu tertartik mencobanya?