Pernah ada pepatah kuno yang berbunyi “ngetuit itu cuma kayak ngeludah bero!”, saya, kamu, dan sebagian pengguna Twitter lainnya apakah pernah berpikir keras sampe mules untuk menuliskan sebuah tuit? Ada benarnya juga kalo begitu perkataan pepatah kuno itu. Ngetuit “kgnlobgt”, “LOL”, “hae”, “L.A.P.E.R”, dan lain sebagainya sebenarnya nggak terlalu masalah sih asal nggak terlalu keseringan, paling cuma bertahan beberapa detik di timeline.
Entah apa alasannya, Twitter mulai menandai semua tuit yang dituitkan oleh para pengguna. Tandanya berupa label yang menggambarkan kualitas tuit, jadi setiap tuit ditandai dengan kualitas “tinggi”, “sedang”, dan “rendah”. Kurang begitu jelas faktor apa yang dipakai Twitter untuk menentukan kualitas sebuah tuit.
Mungkin jumlah retweet dan reply bisa jadi faktornya, tapi jadi nggak adil jika dibandingin akun seorang artis yang setiap kali ngetuit diretweet ratusan orang dengan akun yang baru bikin kemaren.
Trus penanda ini dipake buat apa?
Nggak jelas juga sih, apakah nanti di setiap tuit muncul penanda ini atau cuma sekedar untuk memperbagus fitur pencarian saja biar bisa menampilkan “Top Tweets” dengan lebih baik.
Kita tunggu saja deh, kalo nggak sabar nunggu ya nggak usah ditunggu.
Sumber : Huff Post, Blog Twitter
bahaya ini, pasti konspirasi zionis.