Nampaknya dunia baterai masih mendapat perhatian yang cukup serius dari kalangan para ilmuwan teknologi, hal ini gak lepas dari peran vital baterai itu sendiri gais. Gimana gak vital coba, peralatan elektronik yang membutuhkan baterai sebagai sumber energinya kalo gak ada baterainya ya sama aja boong, kan gak bisa nyala dan gak bisa digunakan.Baterai masih menjadi perhatian dikarenakan saat ini masih banyak baterai yang boros banget saat digunakan. Kalo dah habis dan lagi dicharge juga membutuhkan waktu yang gak sedikit. Tapi ya boros enggaknya emang tergantung penggunaan sih gais, kalo dipake secara terus-menerus ya wajar aja kalo baterainya cepet habis.
Saat ini juga banyak ditemukan teknologi dalam dunia baterai ini, entah itu pake bahan tertentu biar awet atau membuat baterai yang bisa dicharge dalam waktu yang singkat. Sama halnya dengan penemuan yang dilakukan oleh ilmuwan asal Nanyang Technological University, Singapura. Gak nyangka ya gais negara kecil kayak Singapura bisa nemuin hal besar dalam dunia baterai.
Eh tapi emang seperti apa sih penemuan yang dilakukan oleh ilmuwan asal universitas Nanyang tersebut? Jadi nih gais, ilmuwan dari universitas Nanyang tersebut menemukan sebuah baterai yang bisa dicharge dalam keadaan kosong sampai terisi 70% hanya dalam waktu 2 menit aja, cepet tenan ya gais? Oia sebelum bicara lebih lanjut, baterai yang ditemukan sama ilmuwan asal universitas Nanyang ini merupakan baterai yang digunakan untuk dunia otomotif,kan sekarang ada mobil listrik itu gais.
Mobil listrik sendiri emang menjadi fenomena baru ditengah maraknya kampanye akan kelestarian lingkungan, soalnya mobil listrik emang gak pake bensin, tapi pake baterai. Nah baterai mobil listrik ini membutuhkan waktu yang kurang lebih sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya baterai hape, sekitar kurang lebih 4 jam. Makanya kalo baterai mobil listrik masih membutuhkan waktu yang lama untuk dicharge kan bikin repot pengendaranya ya gais.
Oia gais, baterai yang ditemukan sama ilmuwan asal universitas Nanyang tersebut mempunyai umur sampe 20 tahun loh, wah awet banget kalo ini ya, sekali beli bisa dipakai dalam jangka waktu 20 tahun. Kok bisa dicharge super cepat dan awet ya? Usut punya usut ternyata para ilmuwan tersebut memakai bahan yang berbeda dari baterai yang ada saat ini. Biasanya kan baterai lithium-ion pake bahan grafit untuk kutub negatifnya, nah baterai yang baru ditemukan ini menggunakan bahan gel yang terbuat dari titanium dioksida untuk kutub negatifnya.
Bahan tersebut juga lebih murah dan lebih mudah ditemukan gais, karena bisa ditemukan dalam kandungan tanah. Bahan ini juga lebih aman untuk digunakan, karena biasanya digunakan sebagai bahan sunscreen lotion yang berguna untuk memantulkan sinar ultra violet dari matahari. Titanium dioksida ini kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menjadi partikel yang sangat kecil, seribu kali lebih kecil dari rambut manusia gais, wah gak kebayang kecilnya kayak gimana.
Tapi karena ukurannya yang sangat kecil itulah yang membuat baterai ini bisa dicharge dalam waktu yang super cepat. Baterai ini juga awet loh gais, karena bisa dicharge berulang-ulang sebanyak 10.000 kali, yang artinya 20kali lebih banyak dari daya tahan baterai saat ini yang hanya mencapai 500kali pengisian.
Semoga aja baterai ini cepetan bisa diproduksi, dan tentunya teknologi yang dikembangkan jangan cuma dipakai buat mobil listrik aja ya gais, harus bisa digunakan juga untuk baterai hape. Kan sangar kalo ngecharge baterai hape hanya dalam hitungan menit dan bisa tahan lama, bisa-bisa power beng gak laku lagi.
gambar: Jenis-Jenis Batu Baterai via Shutterstock