NGONOO.com – Bagi sebagian pengguna yang begitu kecanduan produk Apple, momen peluncuran iPhone 6 dan iPhone 6 Plus bisa jadi titik dimana kalian yakin bahwa Apple adalah perusahaan yang sangat pelit minta ampun, pokoke bajilak. Bagaimana tidak? Disaat ponsel-ponsel flagship Android sudah menggunakan RAM 3 GB, iPhone terbaru masih setia menggunakan RAM 1 GB yang dimulai sejak munculnya iPhone 5 tahun 2012 lalu.
Belum lagi, disaat ponsel flagship Android sudah menggunakan prosesor Octa-Core alias delapan inti, iPhone teranyar masih setiap dengan prosesor dual-core alias dua inti sahaja. Karepe opo jal?
Tetapi fak nya, iPhone 6 misalnya dengan RAM 1 GB dan proesor dual-core saja performanya bisa lebih cepat daripada ponsel Android dengan RAM 2 GB dan prosesor quad-core? Mengapa oh mengapa? Ada apa dengan ketidak adilan ini?
Sekarang kalian para fans Android dan iOS ga perlu risau atau gontok-gontokan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ini bukan tentang mana yang lebih baik, mana yang lebih pinter milih, tapi ternyata pokok permasalahannya ada pada cara Android dan iOS bekerja untuk menangani sebuah aplikasi.
Garbage Collector
Misteri atas pertanyaan ini dijawab oleh kang Glyn William di website Quora. Jawaban ini menunjukan bahwa iPhone bisa menghemat memori dua kali ketimbang Android untuk kinerja yang setara.
Android menggunakan Java, dan membutuhkan memori ekstra untuk membiarkan sebuah sistem yang bernama “garbage collector” bekerja. Penggunaan memori, diatur secara otomatis oleh sistem “garbage collector” tersebut. Sisi lainnya, programmer akan lebih dimudahkan dalam membuat aplikasi karena tidak begitu dipusingkan dengan pengaturan penggunaan memori.
Pada perangkat mobile seperti Android, jumlah memori dan kecepatan prosesor juga lebih terbatas dibandingkan misalnya pada desktop. Sehingga, terkadang kita mengalami ‘shutter’ pada ponsel Android saat membuka aplikasi atau bermain game yang membutuhkan performance tinggi. Disitulah, dimana ‘garbage collector’ sedang bekerja.
Jadi, garbage collector ini akan sangat membantu jika sebuah perangkat memiliki spesifikasi yang mumpuni. Katakanlah, sebuah RAM besar dengan kecepatan prosesor tinggi. Karena, garbage collector akan mengumpulkan dan menyimpan sampah aplikasi yang telah digunakan. Sehingga ketika dibuka kembali, aplikasi tersebut akan cepat sekali terbuka. Tetapi, semakin banyak aplikasi yang berbeda dibuka, dan kapasitas memori kian menipis, kinerja Android kita pun jadi menurun.
Sementara iOS menggunakan bahasa pemrograman Objective-C yang saat ini menggunakan ARC (automatic reference counting) yang sebelumnya bernama reference counter atau pengaturan secara manual penggunaan memori pada sebuah aplikasi.
Kurang lebih begitu bero. Perbedaan bahasa pemrograman, yang membuat kedua OS tersebut memiliki sistem yang berbeda ketika menangani sebuah aplikasi.
Tetapi alasan mas William ini juga masih diperdebatkan tentunya oleh para prohremer iOS dan Android. Jadi mungkin saja suatu saat alasannya bakal berubah.
Gambar : Seseorang sedang menggunakan iPhone Via ShutterStock
Jadi begitu ya, spesifikasi hardware bukan solusi dari semua masalah tapi optimasi system dan aplikasi sangat mempengaruhinya. Baiklah kalau begitu… Bisa dipertimbangkan lagi .. Kali aja dpt “lungsuran” IOS gadget.. Hehehe
wah… selamat… Make iPhone? Kirim DM Akun iMessagenya Pakdhe
Lalu, kenapa iOS payah dalam menghemat daya baterai? 😛
Mari kita cek kapasitas baterainya.. :))))
Karena menyentuh / menggesek sebagian atau keseluruhan screen Android baik disengaja ataupun secara tidak sengaja dalam keadaan sadar adalah haram hukumnya bagi Apple Fanboy.
We won’t touch Android. We don’t care about the battery or how fast they are. Apple is supreme, simple as that. ~
berarti bukan berarti iphone itu cemen dengan pake RAM 1 GB, ternyata ada sistem sendiri.. haha good innovation
iPhone memang dengan spesifikasi Kecil tetapi bisa diatas android spesifikasi besar yang abal” , like this iPhone
kalo dari segi innovasi iphone emang top . tapi minus nya di baterainya itu yg boros.