NGONOO.com – Suka sama novel? Suka baca novel? Atau sudah jadian sama novel? (walaah….) Oke, Kalau kalian Suka pasti tidak asing dengan novel-novel yang akan kita bahas pada hari ini. Jajaran Novel terbaik karya anak bangsa yang kisahnya diangkat ke layar lebar.
Surga yang tak dirindukan adalah salah satu film yang kisahnya diangkat ke layar lebar, fantastis memang, film ini berhasil meraih jumlah penonton sebanyak 1.523.570 orang. Masih ada lagi beberapa film yang kisahnya diangkat dari sebuah novel, berikut 12 film kami sajikan untuk anda :
1. Surga yang Tak Dirindukan
Novel karya Asma Nadia merupakan salah satu novel dengan penjualan terbanyak di Indonesia. Novel ini juga diangkat kisahnya dalam sebuah layar lebar yang tayang perdana pada idul fitri lalu. Siapa sangka novel karya Asma Nadia ini menjadi film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak tahun ini.
2. 99 Cahaya di Langit Eropa
99 Cahaya di Langit Eropa merupakan film drama religi yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, diangkat dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Film ini juga dikenal sebagai film dengan anggaran termahal yakni lebih dari Rp 15 Miliar! Dalam pemutarannya, film ini menceritakan seorang jurnalis asal Indonesia yang menemani suaminya untuk studi doktorat di Austria dan juga mengisahkan bagaimana mereka beradaptasi, bertemu, dan akhirnya menuntun pada jejak-jejak agama Islam di benua Eropa.
3. Habibie Ainun
Novel berjudul sama karya Ifan Adriansyah Ismail dan Ginatri S. Noer yang kemudian dituangkan dalam bentuk film arahan Faozan Rizal dan diproduseri oleh Dhamoo Punjabi dan Manoj Punjabi. Film yang rilis pada 20 Desember 2012 ini berdurasi 118 menit dan mengisahkan kisah hidup Bapak BJ Habibie dan Ibu Ainun yang diperankan oleh Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari. Film ini bahkan disaksikan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono didampingi oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ir. H. Joko Widodo.
4. Negeri 5 Menara
Film garapan Kompas Gramedia production dengan Million Pictures ini dirilis pada 1 Maret 2012. Film arahan sutradara Affandi Abdul Rachman ini mengambil lokasi syuting beragam tempat bahkan hingga ke London. Karya seni satu ini mengisahkan seorang anak yang bermimpi dapat melanjutkan studinya di ITB dan menjadi orang hebat.
5. Ketika Cinta Bertasbih
Masih merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy, film Ketika Cinta Bertasbih garapan sutradara Chaerul Umam ini sukses menjadi film terlaris sejak dirilis 19 Juni 2009 dengan jumlah penonton sekitar 3 juta orang. Film ini dibintangi artis-artis ternama seperti Didi Petet, Alice Norin, Slamet Rahardjo, hingga sang penulis novel. Dalam film KCB ini mengisahkan kehidupan tokoh-tokoh utama yaitu Khairul Azzam yang dalam masa studi di Al-Azhar University, Kairo.
6. Ayat-ayat Cinta
Film garapan Hanung Bramantyo ini merupakan film adaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zascia Adya Mecca, dan Melanie Putria. Penayangan perdana dilakukan pada 28 Februari 2008. Film Ayat-Ayat Cinta sukses memukau para penikmat film lewat jalan ceritanya yang menceritakan kisah cinta beda agama dan bagaimana kasih sayang dua insan dewasa dijelaskan dalam sudut pandang Islam.
7. Laskar Pelangi
Sempat booming lewat novel yang ditulis oleh Andrea Hirata, Laskar Pelangi kembali mengulang kesuksesannya dalam bentuk film. Film garapan Riri Riza yang rilis pada tanggal 26 September 2008 ini sukses mengguncang 4.6 juta penonton yang menjadikannya sebagai film terbanyak ditonton di Indonesia. Bahkan untuk mempertegas karakter pemainnya, Riri sengaja mencari pemain film Laskar Pelangi di daerah Belitung dan menggunakan pemeran lokal dalam pembuatan filmnya.
8. 5 CM
Merupakan film adaptasi dari novel berjudul sama karya Donny Dhirgantoro yang disutradarai oleh Rizal Mantovani. Film ini sukses menyihir para penontonnya yang kebanyakan adalah anak muda. Film ini menceritakan persahabatan insan muda yang telah terjalin selama kurang lebih sepuluh tahun lamanya yang memutuskan untuk mengakhiri masa ‘berpisah’ mereka selama 3 bulan dengan mendaki Gunung Mahameru pada tanggal 17 Agustus.
9. Supernova
Karya Dewi ‘Dee’ Lestari memang tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Film Supernova dikenal dengan alur cerita yang cukup berbelit namun pada akhirnya benang merah cerita ini dapat disimpulkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang kehidupan dua insan yang disakralkan dalam ikatan perkawinan, akan tetapi mereka juga diikat dengan keluarga, nilai, hingga seluruh lapisan sosial.
10. Nada Untuk Asa
Film satu ini merupakan film yang baru saja rilis pata 5 Februari 2015 silam. Sederet artis ternama turut berpartisipasi dalam film ini seperti Marsha Timoty, Acha Septriasa, Mathias Muchus, Darius Sinathrya, Butet Kartaredjasa, hingga Wulan Guritno. Dalam 98 menit pemutaran film, penonton disuguhkan kisah pengidap HIV/AIDS yang kerap kali mendapat perlakuan diskriminatif namun tetap semangat untuk melanjutkan hidupnya. Hingga Asa, sang tokoh yang diperankan oleh Acha Septriasa, menyadari bahwa dirinya jatuh cinta dengan Wisnu, tokoh yang diperankan oleh Darius Sinathrya.
11. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Film yang mendapat pengarahan Sunil Soraya ini merupakan sebuah drama romantis yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Buya Hamka. Film ini mengisahkan tentang perjalanan cinta dua insan yang berada dalam kasta berbeda dan harus diakhiri secara tragis dengan sebuah kematian. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck merupakan film termahal yang pernah digarap oleh Soraya Intercine Films dengan menghabiskan waktu penulisan naskah 2 tahun dan proses produksi selama 5 tahun.
12. Sabtu Bersama Bapak
Nah untuk novel yang satu ini memang belum ada filmnya, tapi dalam waktu dekat akan dibuat filmya (bennyrhamdani.com). Sebuah Novel Karya Aditya Mulya ini bercerita tentang seorang bapak bernama Gunawan Garnida, yang memiliki seorang istri bernama Itje dan memiliki 2 orang anak Satya dan Cakra. Sang bapak menderita kanker ketika kedua anaknya masih berusia muda. Menyadari umurnya yang tak lama lagi, sang bapak punya ide brilian untuk tetap ‘menemani’ langkah hidup anak-anaknya hingga mereka dewasa tanpa kehilangan sosok seorang bapak. Maka, sebelum meninggal, beliau memutuskan untuk merekam ratusan video dirinya bermodal sebuah handycam, yang berisi pelajaran hidup dan nasihat-nasihat—dengan bantuan sang istri.
Gambar: Novel via Shutterstock