Kasihan, Gadis Remaja Ini Nekat Mengakhiri Hidupnya Karena Alergi Wi-Fi

shutterstock 173345429 Kasihan, Gadis Remaja Ini Nekat Mengakhiri Hidupnya Karena Alergi Wi-Fi

NGONOO.com – Saat ini hampir sebagian besar orang menganggap jika jaringan Wi-Fi sudah menjadi salah satu “kebutuhan pokok”. Maklumlah gais, siapa sih di jaman serba internet seperti sekarang ini yang gak suka berselancar di dunia maya. Dengan jaringan Wi-Fi, pastinya orang-orang akan bisa berselancar di dunia maya sepuasnya tanpa takut kehabisan kuota pulsa internet. Tapi, ternyata gak semua orang suka dengan jaringan Wi-Fi loh gais, seperti gadis remaja yang satu ini misalnya.

Adalah Jenny Fry, seorang gadis berusia 15 tahun asal Chadlington, Oxfordshire, Inggris yang nekat mengakhiri hidupnya karena alergi dengan jaringan Wi-Fi yang ada di sekolahnya. Dek Jenny ini bunuh diri pada bulan Juni tahun 2015, dan di dalam surat yang ditulisnya sebelum dia meninggal, dek Jenny menjelaskan jika ia bunuh diri karena sudah tidak tahan lagi dengan jaringan Wi-Fi di sekolahnya.

Jenny Fry
Jenny Fry

Wah, tapi kenapa dek Jenny sampai segitunya ya? Iya gais, ternyata dek Jenny mengidap sebuah alergi yang namanya electro-hypersensitivity (EHS) alias alergi terhadap jaringan Wi-Fi. Alergi yang diderita oleh dek Jenny ini membuatnya menjadi mudah capek, sering membuat sakit kepala, dan membuat pencernaannya juga terganggu. Hmm, ternyata ada ya alergi semacam itu.

Debra, ibunda dek Jenny, menuduh bahwa sekolah tempat dek Jenny menimba ilmu mengetahui akan alergi yang diderita oleh anaknya. Tapi, pihak sekolah tidak melakukan apapun untuk menolong dek Jenny. Bahkan, yang lebih parahnya lagi, di kelasnya dek Jenny selalu dipaksa agar dia duduk di dekat router, yang artinya dia akan terpapar jaringan Wi-Fi lebih besar.

Menurut Debra, anaknya seringkali terpaksa harus keluar kelas dan mencari kelas yang sedang tidak dipakai agar dia bisa konsentrasi mengerjakan tugas-tugasnya. Namun, pihak sekolah malah menghukum dek Jenny dengan alasan dek Jenny membolos di saat jam pelajaran sekolah.

Petugas kamar jenazah di Oxfordshire, Darren Salter, menjelaskan bahwa dek Jenny tidak memiliki catatan diagnosa medis yang menerangkan jika dek Jenny mengidap alergi EHS. Sementara itu, pihak sekolah tidak mau disalahkan atas kejadian bunuh diri yang dilakukan oleh dek Jenny dengan alasan bahwa mereka sudah menggunakan router Wi-Fi sesuai dengan standar.

WHO sendiri pernah membuat laporan terkait alergi EHS pada tahun 2005 lalu. Menurut WHO, alergi EHS ditandai dengan gejala yang berbeda-beda pada masing-masing individu.

Sadar bahwa jaringan Wi-Fi tidak selamanya membawa dampak positif, saat ini Debra dan keluarganya sedang sibuk mengkampanyekan mengenai bahaya jaringan Wi-Fi dan kepedulian terhadap EHS agar kasus serupa yang menimpa anaknya tidak terjadi lagi.

via Telegraph.co.uk

Gambar : Wi-Fi Zone

Radityo

Radityo

Total posts created: 4689
Ummm Emmmm ya gitu lah pokoknya, kalau penasaran mending kenalan aja ;p

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *