NGONOO.com – Akhir-akhir ini, perhatian dunia sedang tertuju terhadap masalah kesehatan serius. Bukan HIV/AIDS yang juga tergolong penyakit mematikan, tetapi sebuah penyakit baru yang belum ditemukan bagaimana cara penanganan secara lengkapnya. Itulah penyakit Ebola, yang akhir pekan ini santer diberitakan sudah masuk ke Indonesia.
Penyakit ebola, atau disebut dengan penyakit virus ebola (EVD), selain itu juga disebut dengan demam berdarah Ebola (EHF). Penyakit ini menyerang manusia, dan disebabkan karena virus yang bernama Ebola. Meski baru populer belakangan ini, sebenarnya penyakit ini bukanlah sebuah penyakit baru. Karena virus Ebola sendiri sudah teridentifikasi sejak tahun 1976. Pertama kali, penyakit Ebola ditemukan di wilayah Sudan dan Kongo, Afrika.
Virus Ebola sekarang menjadi momok menakutkan karena selain penyebarannya yang agresif, tetapi juga risiko yang ditimbulkan. Seperti yang dilansir Tempo, Minggu (2/11/14) jumlah kematian terhadap orang yang terkena virus Ebola mencapai 50-90 persen. Badan kesehatan Dunia (WHO) sudah mencatat hampir ada 14.000 orang terkena virus Ebola. Penyebaran yang begitu cepat belakangan ini, merupakan yang terbesar sejak ditemukannya Ebola. Wabah ini menyebar di wilayah Afrika Barat di negara Guyana, Sierra Leone, Liberia, dan Nigeria yang juga terindikasi mendapat serangan Ebola.
WHO dan badan-badan kesehatan dunia sedang berusaha mengembangkan vaksin untuk melakukan pencegahan terhadap virus Ebola, tetapi belum mendapat hasil sampai saat ini. Menyadari potensi betapa bahayanya virus ebola, beberapa waktu lalu, para miliarder dunia juga menyumbang dana yang cukup besar untuk biaya research dan pengembangan vaksin tersebut. Ada Bill Gates dan organisasi istrinya yang menyumbang 50 juta dolar, ada juga Mark Zuckerberg dan istrinya yang menyumbang sekitar 30 juta dolar.
Pekerja kesehatan memakai pakaian steril Via ShutterStock
Penyakit Ebola diduga sudah masuk Indoensia
Virus Ebola diduga sudah masuk ke Indonesia masbero dan mbaksest. Berawal dari seorang pasien dengan inisial M yang dirawat di RSUD Madiun, Jawa Timur. Pasien tersebut diketahui telah bekerja selama 8 bulan di Liberia. Sampai saat ini, penangangan untuk pasian tersebut juga belum bisa maksimal karena para petugas kesehatan hanya menyatakan pasien tersebut suspect Ebola (diduga terkena virus ebola). Tetapi demi pencegahan, sang pasien dirawat di ruang isolasi dengan penanganan intensif dan khusus.
Penyeberan virus ini bisa melalui berbagai cara misalnya hubungan seksual, tinja, darah, urine, kontak dengan peralatan medis yang sudah terkontaminasi, dan juga melalui kontak dengan jasad yang mengidap ebola. Pada intinya, virus tersebut ditularkan melalui kontak dengan manusia, ataupun binatang yang terinfeksi. Misalnya saja dari daging binatang liar atau buah yang sudah terinfeksi.
Karena yang diserang ebola adalah sistem kekebalan tubuh, tak heran kalau secara perlahan kondisi fisik orang yang terkena ebola akan semakin lemah, dan sekitar 5000 dari 6.500 kasus ebola, orang yang terjangkit ebola meninggal dunia. Meski begitu, penyakit ini tidak menular lewat udara. Beberapa langkah antisipasi juga sudah dilakukan misalnya dengan siaga virus Ebola di bandara yang melayani penerbangan internasional di Indonesia. Sejauh ini, makanan yang beredar di Indonesia juga masih dinyatakan aman dari virus Ebola.
Semoga saja badan-badan kesehatan terkait bisa segera menemukan formula yang tepat untuk mengatasi virus ini bero dan sest, agar tak banyak korban yang terus berjatuhan.
Gambar : ilustrasi virus Ebola Via ShutterStock