NGONOO.com – Kalo biasanya belatung terdapat pada benda yang membusuk, namun apa jadinya kalu sekumpulan belatung berada di dalam gusi seorang anak kecil? Cukup mengerikan ya gaes, tapi kejadian ini benar-benar menimpa seorang anak kecil berumur 10 tahun yang berasal dari Brazil.
Ana Cardoso, nama anak tersebut. Ia dibawa ke sebuah klinik gigi di kota tempat dia tinggal karena mengeluh kesemutan di gusi dan merasakan ada sesuatu yang bergerak di dalam mulutnya. Awalnya keluarganya sempat tak percaya apa yang dikeluhkan Ana, karena ia terlihat baik-baik saja. Namun, betapa terkejutnya mereka ketika dokter menemukan lebih dari selusin belatung bersarang di dalam gusinya.
image via dailymail
Sang ibu, Adriana (35) mengatakan beberapa hari Ana mengeluhkan ada sesuatu yang bergerak di mulutnya. Andriana mengira hal tersebut hanya bercanda, karena Ana tidak terlihat ada benda yang mencurigakan di mulutnya, maupun melihatnya kesakitan. Semakin hari Ana merasakan kondisinya semakin memburuk, sang ibu pun mempercayainya dan segera membawanya ke dokter gigi.
Dokter gigi pun mendiagnosis Ana dengan oral myiasis, yaitu masalah rongga mulut yang jarang terjadi. Oral myiasis merupakan infeksi belatung lalat yang tumbuh pada manusia dan hewan. Dan di dalam gusi Ana tersebut ternyata ditemukan kurang lebih 15 belatung! Hii serem ya gaes.
Myiasis sendiri berasal dari kata Latin ‘myia’ yang berarti lalat, dan ‘iasis’ yang berarti penyakit. Larva lalat dapat memakan jaringan hidup atau mati, zat cair tubuh, atau makanan yang tertelan oleh inangnya. Ketika jaringan di rongga mulut diserang oleh parasit, kondisi ini dikenal dengan istilah oral myiasis.
Yang berisiko rentan mengalami kondisi langka ini adalah orang-orang yang tinggal di lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya dan orang-orang yang telah menderita luka atau cedera lain pada wajah namun membiarkan luka tersebut terbuka tanpa diobati. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada daerah dengan iklim yang lebih hangat. Kondisi tersebut menjadi berbahaya jika belatung sampai menginfeksi hidung dan telinga, karena ada kemungkinan mereka penetrasi ke dalam otak. Jika sampai terjadi, tingkat kematian mencapai 8 persen dalam kasus tersebut.
Gigi anak kecil via Shutterstock