NGONOO.com – Persib Bandung akhirnya meraih tiket final setelah menaklukan Mitra Kukar dengan skor 3-1 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (10/10) malam. Dengan lolosnya Persib ke partai puncak, kelompok suporter Persija Jakarta, Jakmania menolak dengan keras final Piala Presiden 2015 digelar Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kenapa yak?
Seperti diketahui, Persib Bandung adalah salah satu tim dengan basis suporter terbesar di Indonesia yang dikenal dengan sebutan Bobotoh. Dan sudah bukan rahasia lagi jika hubungan kedua suporter tersebut tidak terjalin dengan baik. Banyak kasus kerusuhan yang sudah terjadi antara Jakmania dan Bobotoh.
Untuk itu Ketua Umum Jakmania, Richard Achmad meminta kepada pihak penyelenggara segera mempertimbangkan kembali pertandingan final yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut.
“Dalam beberapa hari terakhir, pihak Kepolisian sudah mengundang Pengurus Pusat membahas terkait rencana final yang akan berlangsung di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut kami merekomendasikan kepada kepolisian dan tentu saja Mahaka untuk bisa mempertimbangkan ulang agar laga Final tidak berlangsung di Jakarta,” seperti dikutip dari Kompas.
Promotor pertandingan, Mahaka Sports and Entertainment sejauh ini sudah bekoordinasi dengan Mabes Polri agar bisa menggerlar pertandingan final di Jakarta. Dan pada hri Senin (12/10) besok, Hasani Abdulgani selaku CEO Mahaka akan kembali mendatangi Mabes polri untuk meminta kepastian keamanan.
Selain di Jakarta, ada pilihan lain untuk tempat pertandingan partai final. Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali menjadi opsi lain jika di Jakarta tidak mendapatkan izin.
Sebenarnya jika melihat kebelakang, ada sebuah tragedi dimana saat Persib Bandung melakoni laga tandang ke Jakarta sekelompok suporter yang dicurigai Jakmania melempari bus Persib dengan batu. Mungkin hal itulah yang tidak diinginkan kembali terulang oleh Ketua Umum Jakmania, Richard Achmad.
Mungkin juga ada gengsi juga dimana tim kebanggan mereka Persija Jakarta tidak bisa lolos ke partai final.
Bagaimana pendapat kamu?
