Ulah hacker nampaknya susah untuk dibendung ya gais. Sistem keamanan yang dirancang anti dari serangan hacker ternyata juga bisa ditembus.
Ulah para hacker tersebut tentu saja merugikan pihak perusahaan yang diretas. Seperti belum lama ini yang masih anget adalah kasus tentang peretasan Sony dan menimbulkan bocornya film James Bond terbaru.
Kasus tersebut cukup menyita perhatian publik gais, karena aksi tersebut ditujukan ke salah satu perusahaan besar, yaitu Sony, atau dalam kasus ini adalah Sony Pictures.
Pihak Sony sendiri juga tidak tinggal diam dengan adanya kasus yang menimpa perusahaan mereka, dan secara terbuka Sony juga menerima uluran tangan dari FBI untuk membantu menemukan dalang aksi peretasan ini.
Dan setelah FBI dan Sony meneliti kasus peretasan ini lebih lanjut, maka FBI yakin dan mengeluarkan pernyataan resmi bahwa dalang dari aksi peretasan Sony adalah pihak Korea Utara. Ini link dari FBI yang menyatakan hal tersebut gais.
Pihak hacker dari Korea Utara tersebut menamakan dirinya “Guardians of Peace”, dan mereka juga menyatakan bahwa merekalah yang bertanggungjawab atas aksi peretasan yang dilakukan terhadap Sony.
Pihak Korea Utara sendiri nampaknya menampik hal tersebut, mereka menyatakan bahwa bukan mereka yang menjadi dalang aksi peretasan Sony. Tapi ya FBI gak mungkin mengeluarkan pernyataan tanpa adanya bukti yang kuat gais. Dan berikut ini adalah kesimpulan dari pernyataan yang dilontarkan oleh FBI.
1. Analisa teknis dari penghapusan data malware yang digunakan dalam serangan ini sama dengan malware lain yang diketahui FBI adalah malware dari Korea Utara. Persamaan tersebut dapat dilihat dari persamaan baris kode, enkripsi alogaritma, metode penghapusan data, dan jaringan yang diserang.
2. FBI juga meneliti “infrastruktur” dalam kasus penyerangan ini dengan kasus penyerangan cyber lainnya di US yang sebelum-sebelumnya juga pernah dihubungkan dengan Korea Utara. Contohnya, FBI menemukan sejumlah alamat IP (Internet Protocol) yang berasal dari Korea Utara dan alamat IP tersebut “di-kode-paksa” ke dalam data malware yang dihapus pada penyerangan kali ini.
3. Dan secara terpisah, tools yang digunakan dalam serangan SPE mempunyai persamaan pada penyerangan cyber pada bulan Maret tahun lalu, dimana serangan cyber tersebut dilakukan kepada bank-bank dan kantor berita di Korea Selatan. Tools tersebut juga ternyata buatan Korea Utara.
Pihak FBI sendiri siap untuk membela setiap perusahaan Amerika yang diserang, baik itu serangan cyber maupun serangan terhadap data-data penting perusahaan Amerika. Dan FBI juga menyatakan akan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait lainnya.
Untuk saat ini, peretasan tersebut kemungkinan besar dilakukan karena latar belakang film yang dibuat Sony, yaitu “The Interview”. Film tersebut mengisahkan tentang pembunuhan mantan presiden Korea Utara, yaitu Kim Jong-Un.
Semoga aja kasus ini cepat selesai, dan semoga aja si hacker gak bikin ulah lagi. Daripada buat ngehack gak jelas gitu kan mending buat ngehack hati cewek aja ya gais, malah enak bisa punya pacar gitu.
Gambar: Sony Pictures via Shutterstock
hae nama gweh agustina cr teman
sy lg jombloh rmah gweh blitar